15
Juli 1974, pagi bergulir dengan biasa di Florida, Amerika Serikat.
Udara cerah dan para pemirsa bisa menikmati sebuah acara talk show
ringan bernama “Suncoast Digest” mungkin sembari bersantai minum
kopi di sofa. Tepat jam 9 pagi, sang pemandu acaranya, Christine
Chubbuck memulai siaran dengan tak lupa menyapa para penonton. Namun
kala itu, tak seperti biasa, ia memulai program itu dengan membacakan
berita sebelum bintang tamunya datang.
Selama
delapan menit ke depan, ia membawakan beberapa berita lokal, salah
satunya adalah penembakan di sebuah restoran dekat bandara. Namun
rekaman yang menunjukkan peristiwa penembakan tersebut mengalami
gangguan teknis, sehingga layar akhirnya kembali beralih ke wajah
Christine. Wanita itu kemudian mengatakan ke arah kamera, “Sesuai
dengan tradisi Channel 40 untuk membawakan berita 'darah dan
kekerasan' yang terbaru dalam warna yang sesungguhnya, Anda akan
melihat untuk pertama kalinya – bunuh diri!”
Kemudian
ia mengeluarkan sebuah pistol dan menembak kepalanya sendiri, tepat
di depan siaran langsung yang masih menyala.
Tayangan
bunuh dirinya secara live itu membuat shock para pemirsanya di
seantero Amerika, banyak yang panik dan langsung menelepon 911, namun
ada pula yang menganggapnya hanya lelucon.
Namun
itu bukanlah lelucon.
Pagi
itu, Christine Chubbuck menjadi orang pertama dalam sejarah yang
melakukan aksi bunuh diri di tayangan televisi. Namun apa yang
melatarbelakangi keputusannya itu?
Dear
readers, inilah Dark Case kali ini.
Christine
Chubbuck lahir pada 24 Agustus 1944 di Hudson, Ohio. Kariernya cukup
lancar, dimana setelah lulus dengan gelar penyiaran dari Boston
University, ia mendapatkan berbagai pekerjaan di stasiun TV mentereng
dari Ohio, Pensylvania, hingga akhirnya mendaratkan diri di WXLT-TV,
sebuah stasiun TV di Florida.
Pekerjaan
barunya ini membuatnya harus pindah ke Florida bersama orang tua dan
adik laki-lakinya, Greg. Kala itu orang tua Christine telah bercerai
sehingga ia hanya mengajak ibunya untuk pindah. Ia dikenal amat dekat
dengan dua anggota keluarganya itu, bahkan menganggap mereka sahabat
terdekatnya.
Pemilik
stasiun TV tempat Christine bekerja awalnya menempatkannya sebagai
repoter. Namun begitu melihat bakatnya memandu wawancara, ia kemudian
diberikan slot sebagai pembawa acara bincang-bincang bernama
“Suncoast Digest” yang disiarkan langsung tiap jam 9 pagi. Berkat
talk show tersebut, Christine mulai menunjukkan prestasinya dan
meraih popularitas. Ia dikenal amat peduli terhadap komunitasnya dan
mengangkat tema-tema lingkungan, hingga ia mendapatkan nominasi
untuk “Forestry and Conservation Recognition Award” dari
Departemen Kehutanan Florida.
Namun
di balik itu semua, Christine berjuang melawan depresi dan keinginan
bunuh diri. Ia bahkan berusaha mengakhiri hidupnya dengan menelan
obat-obatan hingga overdosis pada tahun 1970, namun beruntung ia
selamat. Sang ibu menyimpan rahasia itu rapat-rapat dari kantor
tempat anaknya bekerja sebab tak ingin putrinya itu dipecat dari
pekerjaannya.
Apakah
penyebabnya? Rupanya walaupun memiliki karir yang cukup gemilang,
dalam kehidupan pribadinya ternyata ia justru dirundung kesepian. Di
usianya yang hampir 30 tahun, ia belum pernah memiliki calon suami.
Ia hanya pernah memiliki dua kekasih seumur hidupnya dan kedua-duanya
berakhir tragis. Kekasih pertamanya meninggal dalam kecelakaan mobil.
Sedangkan hubungannya dengan kekasih keduanya ditentang oleh ayahnya
kala itu karena pacarnya adalah seorang Yahudi. Yang lebih buruk
lagi, ia harus menjalani operasi ovarium dan diberi tahu oleh sang
dokter, bahwa jika dalam tiga tahun ia belum hamil, maka ia takkan
pernah bisa memiliki anak.
Hingga
pada 1974, cinta dalam hati Christine kembali bersemi. Kali ini dia
jatuh hati dengan rekan sesama penyiarnya yang bernama George Peter
Ryan yang kala itu juga masih lajang. Christine bahkan sering
membuatkan kue untuknya sebagai bentuk perhatian. Akan tetapi,
lagi-lagi nasib malang menimpanya. George ternyata sudah terlanjur
menaruh hati pada seorang reporter olahraga bernama Andrea Kirby.
Naasnya,
Andrea adalah sahabat dekat Christine sendiri.
Patah
hatinya yang terakhir ini membuatnya dirinya semakin depresi.
Teman-temannya mulai memperhatikan bahwa perilakunya mulai berubah.
Dari awalnya gadis yang ramah dan pemalu, Christine mulai berubah
menjadi kasar pada siapapun yang berusaha berteman dengannya. Ia
senantiasa mengkritisi dirinya sendiri dan menganggap dirinya tak
berharga, bahkan menolak semua pujian yang dilontarkan padanya. Greg
mulai menyadari bahwa kakaknya itu mungkin menderita bipolar, sebuah
gangguan mental yang menyebabkan perilaku penderitanya berubah 180
derajat.
Seminggu
sebelum tragedi naas pada 15 Juli 1974 itu, Christine sempat
mengatakan bahwa ia membeli sebuah pistol dan berencana membunuh
dirinya di tengah siaran langsung. Rekan siarannya kala itu, Rob
Smith beranggapan bahwa ia hanya bercanda.
Namun
Christine benar-benar membuktikan niatnya itu.
Kembali
pada pagi dimana kejadian naas itu terjadi. Teriakan menggema di
dalam studio begitu Christine menembak dirinya sendiri. Tubuhnya
langsung terjerembap dari kursi dan dengan cepat, para teknisi
mengganti siaran. Setelah itu polisi sudah mulai berdatangan berkat
laporan para pemirsa yang menyaksikan peristiwa tragis itu dari layar
kaca mereka.
Christine
segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tak bisa
diselamatkan. Tubuhnya kemudian dikremasi oleh keluarganya dan abunya
disebar di atas laut di Teluk Meksiko. Sekitar 120 orang datang ke
pemakamannya itu, termasuk berbagai pihak yang pernah
diwawancarainya. Mereka tak bisa memahami, mengapa sosok berprestasi
seperti dirinya justru mengambil jalan akhir semacam ini.
Rekaman
kematian on-air Christine hingga kini masih ada, namun tak pernah
disebarluaskan. Tapi hei, namanya juga internet. Mungkin kalian akan
bisa menemukannya di suatu tempat.
Sayang,
kasus semacam ini bukan menjadi yang terakhir. Pada 1987, seorang
politisi di Pennsylvania bernama R. Budd Dwyer, juga melakukan aksi
bunuh diri yang sama, menembak dirinya di depan siaran langsung
televisi. Sepertinya kita memang memerlukan kepedulian yang lebih
dalam tentang depresi dan cara menolong mereka.
SUMBER: Wikipedia
SUMBER: Wikipedia
niatnya JOKER di film
ReplyDeleteKesepian membuat manusia berubah
ReplyDeletekasian yang lagi makan pagi
ReplyDeleteIntinya cinta ini membunuhmu
ReplyDelete