Hallo
guys, kalo kemarin-kemarin postingan gue tentang alien, String
Theory, dan Mekanika Kuantum menyinggung ilmu Fisika, sekarang gue
akan membahas Matematika hehehe. Eits, jangan buru-buru muntah darah!
Emang sih, bagi banyak dari kita (termasuk gue), Matematika adalah
pelajaran yang paling bikin ilfil semasa kita sekolah. Udah gurunya
galak, rumusnya banyak, itungannya ruwet, soal ulangannya susah-susah
lagi. Pantesan nilai kita dulu banyakan ancur. Momok mengerikan
semacam itu mungkin sudah terpatri di benak kita. Tapi jangan salah,
kita menganggap Matematika seperti itu karena sejak awal kita nggak
diperkenalkan akan “keajaiban” ilmu tersebut. Matematika punya
banyak banget lho manfaat buat kita (manfaat paling basic ya ngitung
uang jajan) dan seandainya kita dikenalin ke “sisi lain”
Matematika ini, mungkin kita akan belajar mencintainya.
Salah
satu yang membuat gue berubah pikiran akan momok menakutkan
Matematika adalah channel YouTuber bernama “Numberphile”. Di
channel tersebut, seorang film-maker bernama Brady mewawancarai
profesor-profesor top untuk menjelaskan topik-topik menarik dalam
Matematika. Banyak dari penjelasan mereka emang amat “friendly”
terutama buat otak gue yang pas-pasan. Salah satu topik yang paling
menarik menurut gue adalah ketika mereka membahas angka-angka yang
teramat besar dalam Matematika. Bahkan saking besarnya, mereka sudah
di luar batas nalar dan pemahaman kita. Emang seberapa gede sih Bang
angkanya? 100? 1000? Satu triliun?
Yang
jelas, angka-angka yang gue tawarkan ini akan amat besar, hingga alam
semesta kita tak mampu menampungnya.
Banyak
sih sebutan-sebutan “awam” untuk angka-angka ini, mulai dari
angka monster (“monstrous”), "behemoth", hingga "gargantuan". Namun
gue pribadi lebih suka menyebut mereka angka-angka “Lovecraftian”
(mungkin lain kali akan gue bikin deh postingan tersendiri yang
menjelaskan siapa itu Lovecraft dan apa maksud istilah “Lovecraftian
horror”) karena mereka sendiri lebih besar ketimbang ukuran alam
semesta ini.
Bikin
penasaran kan? Tapi gue peringatkan, penjelasan dari beberapa angka
ini selain “mind-blowing” juga akan membuat kalian sedikit pusing
karena penjelasannya yang ruwet.
So here we go!
PENDAHULUAN:
JANGAN REMEHKAN PANGKAT!
Oke,
sebelum gue mulai, gue ingin membuat batasan dulu tentang angka-angka
yang akan kita bahas. Pertama, angka-angka ini bukanlah “infinity”
atau “tak terbatas” (disimbolkan ∞ ). Angka tersebut terbatas,
artinya memiliki nilai maksimal, walaupun jumlahnya teramat besar.
Kedua, angka-angka ini nggak boleh random, melainkan memiliki arti
secara matematis. Lah, apa maksudnya itu?
Bayangkan
aja jika gue sebut angka “60”, apa yang terbayang? Mungkin kalian
akan menjawab, kan 60 itu jumlah detik dalam satu menit dan jumlah
menit dalam satu jam. Kalo gue menyebut angka “360”? Itu jumlah
derajat dalam lingkaran. Kalo “3,14”? Itu angka “pi (π)”
yang biasa digunakan untuk mengukur keliling dan luas lingkaran.
Sekarang kalo “299.792.458”? Buat kalian yang jago fisika, pasti
langsung mengenali kalo itu adalah kecepatan cahaya (c) dalam meter
per detik. Jadi semua angka itu punya makna dalam matematika, bukan
sekedar angka acak.
Nah,
setelah kalian memahami aturan ini, gue akan memperkenalkan dulu
kekuatan dari sebuah simbol “pangkat” (˄)
Anekdot
“Beras dan Kotak Catur”
Katakanlah
lu ketemu seorang jin sakti dan ia membuat penawaran. Dia memiliki
sebuah papan catur dan di kotak pertama papan catur itu, ia menaruh 1
butir beras. Kemudian di kotak kedua di sebelahnya, ia menaruh dua
kali lipat jumlah beras di kotak pertama, yakni 2 butir beras. Di
kotak ketiga, ia menaruh dua lipat jumlah beras di kotak kedua, yakni
4 butir beras. Di kotak keempat, ia menaruh dua lipat jumlah beras
di kotak ketiga, yakni 8 butir beras, dan seterusnya. Apakah kamu mau
uang senilai dengan jumlah butir beras di kotak terakhir di papan
catur itu ataukah mau langsung terima duit kontan 1 miliar rupiah?
Lu mulai
mikir-mikir. Lu tahu bahwa ada 64 kotak di papan catur itu. “Alah,
paling berapa sih jumlah beras di kotak nomor 64, palingan 128. Iya
kan?” Akhirnya lu memilih uang 1 milyar aja. Tapi lu rugi banget
men. Karena jumlah yang akan lu dapatkan di kotak terakhir adalah
9.223.372.036.854.775.808 atau sekitar 9 ribu trilyun. Hah kok bisa
gede banget? Karena angka-angka tersebut dihitung dengan menggunakan
pangkat.
Bayangkan
di kotak pertama ada 1 butir beras, itu adalah 2˄0 atau
20, yakni 1.
Di kotak kedua ada 21, yaitu 2.
Di
kotak ketiga, ada 22, yaitu 4.
Di kotak keempat ada 23,
yakni 8.
Jadi kalian bisa menyimpulkan rumus untuk menghitung jumlah
butir beras di tiap kotak adalah 2n-1, dimana n = urutan
kotak.
Maka jika kita menghitung jumlah beras di kotak ke-64,
hasilnya adalah 263 = 9.223.372.036.854.775.808 atau bisa
ditulis 9×1018. Anekdot ini berasal dari India dan konon, butiran beras sebanyak itu bisa menutupi seluruh wilayah India dengan butiran beras dengan kedalaman 1 meter!
Jadi,
jangan sama sekali meremehkan sebuah pangkat!
Bisakah
Kita Melipat Kertas HVS Lebih Dari 7?
Nah, ini
juga salah satu trik Matematika yang menarik. Coba kalian ambil satu
lembar kertas HVS dan coba lipat menjadi dua. Kemudian hasil lipatan
itu kalian lipat kembali menjadi dua dan terus ulangi lagi langkah
itu. Berapa jumlah lipatan maksimal yang bisa kalian peroleh?
Kebanyakan orang takkan mampu melipat kertas lebih dari 7 kali. Lho
kok bisa? Karena kalian nggak akan kuat, sebab kertas itu menjadi
tebal sekali. Bahkan ada sebuah video YouTube yang mencobanya dengan
tekanan hidrolik, namun hasilnya kertasnya malah lebih memilih hancur
ketimbang ditekuk lebih dari 7 kali. Bahkan jika kalian memiliki
kertas dengan luas sebuah hangar pesawat semisal, kalian hanya bisa
menekuknya maksimal 11 kali.
Mengapa
bisa begitu? Kita harus paham perhitungannya bahwa dengan menekuk
sebuah kertas, maka ketebalan kertas tersebut akan berlipat ganda.
1 lipatan → ketebalan menjadi 21 atau 2x
2 lipatan → ketebalan menjadi 22 atau 4x
3 lipatan → ketebalan menjadi 23 atau 8x
4 lipatan → ketebalan menjadi 24 atau 16x
5 lipatan → ketebalan menjadi 25 atau 32x
6 lipatan → ketebalan menjadi 26 atau 64x
7 lipatan → ketebalan menjadi 27 atau 128x
Jika
kita lipat 30 kali, ketebalan kertas itu akan mencapai 1.073.741.824
kali lipat. Jika ketebalan selembar kertas HVS hanya 0,1 mm, maka
ketebalan kertas yang dilipat 30 kali akan mencapai 100 kilometer.
Dilipat 42 kali, kertas kita tebalnya akan mencapai Bulan. Dilipat 81
kali, ketebalannya akan menjadi setara dengan Galaksi Andromeda.
Dilipat 103 kali, maka ketebalannya akan melampaui alam semesta ini.
Sudah
gue bilang kan, jangan remehkan pangkat.
CATATAN:
Gue
memakai kata “alam semesta” di sini merujuk pada alam semesta
yang dapat diamati (observable universe), yakni alam semesta yang
bisa diamati dengan teknologi tercanggih kita, sehingga memiliki
batas. Diameter “observable universe” adalah sekitar 93 miliar
tahun cahaya atau 8,8x1026 meter. Di luar “observable
universe” ini pemahaman manusia tak mampu mencapainya, apakah
memang ada batas atau masih ada “sesuatu” di luarnya sehingga
menjadi tak terbatas. Namun di pembahasan angka-angka Lovecraftian
gue menggunakan definisi alam semesta sebagai “observable universe”
yakni batas maksimum yang bisa diamati manusia.
Now
let's start the Countdown!
BILANGAN
EDDINGTON
Berapa
sih angka terbesar yang bisa kalian bayangkan? Kalo ngomongin masalah
duit, mungkin uang 1 juta rupiah (106) sudah termasuk
besar buat kalian. Tapi jika dengan uang segitu kalian bisa dapat 2
sepatu Nike, mungkin kalian menganggapnya sudah sangat murah.
Lalu
berapa? 1 milyar (109)? Bisakah kalian membayangkan berapa
banyaknya 1 miliar itu? Sebagai bayangan, usia jagad raya kita saat
ini adalah 13 miliar tahun atau 13×109 tahun.
Bagaimana
dengan satu triliun atau 1012? Adakah yang lebih besar
dari 1 triliun? Sebagai bayangan lagi, 4×1017 adalah usia
jagad raya dalam detik semenjak Penciptaan (Big Bang) hingga detik
kalian membaca postingan ini. Adakah angka yang lebih besar lagi?
Jumlah
bintang mungkin? Berapa jumlah bintang yang ada di seluruh alam
semesta ini? Para ilmuwan memperkirakan ada sekitar 5×1022
bintang di jagad raya ini. Apa yang lebih banyak dari itu?
Bagaimana dengan jumlah partikel, penyusun terkecil di jagad raya?
Nggak ada yang lebih kecil lagi daripada partikel, bahkan pasir atau
debu sekalipun, jadi jumlahnya pasti luar biasa banyak kan?
1080
adalah perkiraan jumlah partikel yang ada di seluruh alam semesta
ini. Angka itu disebut “Bilangan Eddington” dan disebut-sebut
sebagai angka terbesar yang memiliki arti di alam semesta kita ini.
Namun
ternyata ada yang jauh lebih besar dari itu.
GOOGOL
Fun
facts: ketika diluncurkan pada 1998, Larry Page dan Sergey Brin ingin
menamai situs pencari mereka dengan nama yang “ngejreng”, yakni
bilangan terbesar untuk menunjukkan kemampuan mumpuni search engine
mereka. Sayangnya, mereka salah mengeja “Googol” sehingga
terciptalah nama “Google”.
Apa itu
Googol? Googol adalah bilangan yang disimbolkan dengan 10100
atau angka 10 diikuti oleh seratus angka 0 di belakangnya. Maka 1
googol bisa ditulis:
10000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000
Seberapa
besarkah Googol? Yang jelas, tak ada apapun di alam semesta ini yang
jumlahnya melebihi 1 googol. Sebagai bayangan, jumlah partikel di
alam semesta ini sejumlah 1080, jauh lebih kecil dari 1
googol. Untuk bisa membayangkan seberapa besar 1 googol itu, kita
nggak bisa menggunakan alam semesta ini. Kita harus menciptakan “alam
semesta” baru yang bisa kita manipulasi untuk menunjukkan betapa
agungnya 1 googol tersebut.
Oke,
pernah kan ke pantai, semisal yang ada di Bali? Pasti kalian suka
banget jalan-jalan di atas pasir pantai sambil kaki kalian diterjang
ombak. Jadi kalian pasti bisa membayangkan betapa kecilnya sebutir
pasir itu. Nah sekarang bayangkan kita “menciptakan” alam
semesta baru (seukuran dengan alam semesta kita) dimana seluruh alam
semesta itu dipenuhi dengan butiran pasir. Berapa jumlah butiran
pasir yang perlu ada untuk bisa memenuhi alam semesta itu?
Jika kita memenuhi alam semesta dengan butiran pasir, jumlahnya takkan melebihi 1 googol |
Ternyata
hasilnya tak mencapai 1 googol, yakni “hanya” 1095
butir pasir. Mungkin kalian berpikir, alah bang, cuma kurang 5 aja
kok. Tapi jangan salah, itu adalah bilangan pangkat lho. Untuk bisa
mencapai 1 googol, maka kalian perlu mengisi 10.000 (lihat, nol-nya
ada 5) alam semesta dengan pasir. Maka jumlah butiran pasir yang
memenuhi 10 ribu alam semesta = 1 googol.
Mengerikan?
Lalu
adakah angka yang lebih besar dari Googol? Kita lihat lagi Bilangan
Eddington, yakni jumlah partikel di alam semesta ini yang mencapai
1080. Menurut Hukum Alam, partikel-partikel tersebut
tidaklah berdempetan, melainkan ada jarak di antara mereka. Bukan
karena mereka kudu “social distancing” atau lagi PSBB, tapi
dilogika saja, jika semua partikel dempetan, nggak akan ada air
ataupun udara kan? Semuanya jadi padat. Bahkan di atom benda padatpun
kita tahu bahwa elektron mengorbit inti atom dalam jarak tertentu.
Nah
sekarang bayangin jika semua partikel di alam semesta kita ini
dempet-dempetan kayak penumpang gerbong KRL pas jam pulang kantor.
Jika semua partikel tersebut memenuhi seluruh alam semesta tanpa ada
jarak sedikitpun di antara mereka, maka jumlah partikel yang akan
bisa memenuhi jagad raya tersebut akan naik, yakni 10128,
jauh lebih besar ketimbang 1 googol. Namun tentu saja, itu adalah
angka “khayalan” yang tak memiliki arti di alam semesta kita ini.
GOOGOLPLEX
Jika
angka 10 dipangkatkan googol, apa yang terjadi? Hasilnya adalah
sebuah angka yang disebut “Googolplex” atau 10googol.
Mungkin kalian bertanya, Bang berapa tuh jumlah digit angka nol-nya?
Ya 1 googol. Berapa banyak itu?
Sekarang
misalkan kalian mengambil sebuah buku tulis kosong dan menulis angka
1 diikuti angka nol dari halaman pertama sampai halaman terakhir buku
itu. Jika kalian menulis angka 0 di sebuah buku setebal 400 halaman
(standard novel), maka kalian hanya bisa menuliskan angka nol
sebanyak 106 atau 1 juta digit. Lho kok dikit Bang? Kan
angka 1 juta tuh cuman 1.000.000, masa iya ampe butuh 400 halaman?
Eits ...
ingat ya, itu “digit”! Angka 1 juta atau 1.000.000 hanya memiliki
7 digit (1 digit angka “1” dan 6 digit angka “0”). Jadi
bayangkan satu novel isinya angka nol mulu, maka di satu buku kita
baru bisa menulis 1 juta digit angka 0.
Lalu
berapa buku yang dibutuhkan untuk menulis seluruh angka 0 di 1
googolplex? Diperlukan sekitar 1094 buku. Mungkin kalian
mikir, ah kecil bang! Mana, bokap gue punya penerbitan. Eits, jangan
meremehkan angka itu! Bayangkan jika 1 buku beratnya 100 gram, maka
berat seluruh buku yang diperlukan untuk menulis angka nol di 1
googolplex adalah sekitar 1093 kilogram. Seberapa berat
itu? Well, sebagai bayangan, massa Bumi kita adalah sekitar 6×1024
kg, massa seluruh galaksi Bima Sakti kita sekitar 2,5×1042
kg, dan massa seluruh jagad raya diperkirakan 1,5×1053
kg.
Seluruh buku di alam semesta ini takkan cukup untuk menuliskan angka 0 di 1 googolplex |
Dengan
kata lain, tak cukup ruang di alam semesta kita ini untuk sekedar
menuliskan angka 0 yang terkandung dalam 1 googolplex.
Bagaimana
jika kita tetap “ngeyel” dan ingin menuliskan angka 0 di 1
googolplex itu sampai kita mati? Well, jika kita bisa menulis dua
angka “0” dalam 1 detik, maka diperlukan waktu sebanyak 1,5×1092
tahun bagi kita untuk menulis seluruh angka 0 di 1 googolplex. Ingat,
di awal gue sudah memberi tahu kalian jika umur jagad raya ini sejak
Big Bang adalah “baru” 13,8×109 tahun. Ilmuwan bahkan
meramalkan bahwa usia jagad raya kita maksimal akan mencapai 1,1×1082
tahun sebelum akhirnya mengalami “kiamat” atau musnah. Jadi, jika
kita menulis angka 0 dari permulaan jagad raya ini hingga saat jagad
raya ini musnah, kita takkan pernah bisa selesai menulis seluruh
angka 0 yang terkandung dalam 1 googolplex.
Mengerikan?
Tenang, di episode berikutnya masih ada yang jauh lebih mengerikan
lagi.
Angka nol yang njlimet 😋 tapi seru
ReplyDeleteTiba2 gue dengar harpa dan suara arit di seret
ReplyDeleteGue juga denger suara pedang dikeluarkan dari sarungnya :((
DeleteSama, gue juga denger suara piring dan sendok beradu
DeleteYaa maklum, lagi di rumah makan buat kerja di bagian cuci piring
Bang, angka nol googolplex gak ada apa2 nya dibandingin ama angka nol di rapot nya nobita
ReplyDeleteBangdep, tanyain ke ibunya dong dulu pas hamil ngidam apa, kok bisa seenak ini penjelasannya
ReplyDelete*ikut nyimak, kali aja ntar kalo punya anak bisa ikutan cerdas
Deletemari mengheningkan cipta untuk makhluk dari alam semesta lain yang mendedikasikan hidupnya untuk nulis angka 0 dari googolplex.
ReplyDelete