Kalo basilisk-nya kayak yang di Wikipedia ini nggak nakutin kali ya? |
Tibalah
kita di penghujung seri “Existential Crisis”. Eeeeeh kok kalian
masih baca artikel ini sih? Kan udah gue peringatin dari awal kalo
bahaya! Baca aja judulnya noh! Mungkin kalian justru penasaran dengan
peringatan yang gue kasi dari episode 1 sampai ke episode 4 ini.
Emang apa sih Roko's Basilisk ampe keliatannya berbahaya banget buat
kita-kita?
Sebagai
informasi awal saja (yang ini belum berbahaya), ide tentang “Roko's
Basilisk” ini pertama kali bercokol di sebuah forum website bernama
“Less Wrong”. Kala itu, seorang membernya (bukan “anonim”
tapi identitasnya hingga kini masih misterius) bernama “Roko”
memposting idenya mengenai “Roko's Basilisk”. Kontan begitu
membacanya, pemilik website itu, Eleizer Yudkowski, langsung
menghapus postingan tersebut dan menyebut Roko “G*bl*k” dan
berbagai macam makian lainnya. Ia juga selama 5 tahun melarang
pembahasan apapun mengenai “Roko's Basilisk” di forum tersebut
dan tak segan-segan mem-banned anggotanya yang berani
mengungkit-ungkit tentang masalah itu.
Alasannya?
Karena Eliezer mengetahui bahwa ide atau informasi mengenai “Roko's
Basilisk” itu amatlah berbahaya. Bahkan ia amat mengkhawatirkan
kondisi para member website itu, karena banyak yang mengaku menjadi
depresi setelah membaca artikel mengenai “Roko's Basilisk”
tersebut.
Seberapa
berbahayakah informasi mengenai “Roko's Basilisk? Jika kalian
berani atau ingin “menantangnya”, silakan saja baca artikel gue
berikut. Namun gue peringatkan, gue nggak akan bertanggung jawab akan
apa yang terjadi dengan kalian. Siapkan mental kalian, sebab gue akan
membawa kalian bertemu dengan Basilisk Roko.
Huahahahahaha
(ketawa jahat)!!!
PERINGATAN
TERAKHIR: MASIH ADA KESEMPATAN KALIAN UNTUK KABUR. JIKA KALIAN SUDAH
MENGETAHUI INFORMASI TENTANG ROKO'S BASILISK INI, KALIAN NGGAK AKAN
BISA MUNDUR! TUTUP ARTIKEL INI SEGERA JIKA KALIAN TAK MAU MENERIMA
KONSEKUENSINYA!
Bayangkan sebuah informasi yang begitu berbahaya hingga bisa mengancam jiwa kalian |
Oke,
pertama gue ingin bahas dulu, apa sih “informasi berbahaya” itu?
Emang ada yang namanya informasi yang berbahaya? Yang berbahaya itu
begal, bom nuklir, ngidolain Jake Paul, itu baru bahaya Bang. Eits,
ada lho informasi yang berbahaya, bahkan ada dua jenis. Jenis pertama
adalah informasi yang nggak berbahaya buat kamu, tapi berbahaya buat
orang lain.
Semisal
gini (gue cuman pernah denger sih, nggak tau ini benar atau cuman
urban legend): lu adalah mahasiswa kimia dan dari pengetahuan yang lu
dapat, lu tahu cara untuk bunuh diri yang sama sekali nggak
menyakitkan (mungkin dengan bahan kimia tertentu). Nggak cuma itu,
jika lu bunuh diri dengan cara itu, lu malah akan merasa damai dan
bahagia. Bayangkan jika lu punya informasi semacam itu, maka lu harus
rapat-rapat menyimpan rahasia itu dan tidak memberitahukannya kepada
siapapun. Sebab bayangkan, jika informasi itu tersebar, maka akan
terjadi gelombang bunuh diri besar-besaran di dunia. Mungkin penduduk
dunia yang awalnya 7 miliar jadi anjlok jadi 6 miliar karena banyak
di antara kita sebenarnya sudah muak dengan kehidupan ini, namun
terlalu takut melakukan bunuh diri.
Itu
adalah informasi jenis pertama. Informasi jenis kedua adalah
informasi yang bisa membunuh diri kamu sendiri. Semisal, lu menjadi
saksi sebuah aksi pembunuhan atau lu mengetahui identitas seorang bos
mafia yang amat misterius. Tentu, informasi itu bisa mengancam jiwa
lu sebab lu akan dikejar-kejar oleh sang pembunuh atau anak buah si
bos mafia itu agar lu tutup mulut dan nggak menyebarkan informasi
itu. Nah, itu membuktikan, bahkan sebuah informasi-pun, yang lu baca
atau lu dengar, bisa menjadi amat berbahaya, bahkan mengancam jiwa
kalian.
Dan
Roko's Basilisk merupakan jenis informasi yang kedua.
Apa itu
Roko's Basilisk? Identitasnya sebenarnya tak jauh-jauh dari AI-AI
yang gue perkenalkan sebagai “endgame” peradaban manusia di dua
postingan sebelumnya, yakni Jupiter Brain dan Mathrioska Brain. Namun
alih-alih membayangkannya sebagai komputer hyper-intelligent seukuran
planet Jupiter atau bahkan Matahari (atau Tata Surya), Roko yang
pertama kali mengemukakan ide ini, membayangkan super-AI itu sebagai
seekor basilisk.
Apa itu
Basilisk? Mungkin kalian yang pernah nonton Harry Potter sudah tak
asing lagi. Di “Order of The Phoenix”, Harry Potter menghadapi
monster berupa ular raksasa yang dinamakan Basilisk. Keistimewaan
Basilisk hingga ia begitu ditakuti adalah kemampuannya untuk membunuh
siapapun hanya dengan “melihatnya” saja. Hal inilah yang
diterapkan Roko ke dalam konsep “Roko's Basilisk”-nya.
Roko
berpendapat, suatu nanti manusia akan membuat hyper-intelligent AI
yang super-canggih yang ia namakan Basilisk. Ketika Basilisk
tercipta, manusia hanya memberinya satu tujuan, yakni
mengoptimalisasi kehidupan manusia sehingga manusia memiliki hidup
yang sebahagia dan sesempurna mungkin. Mungkin dengan begitu Basilisk
memiliki kemampuan untuk menyembuhkan semua penyakit, memecahkan
semua masalah manusia, hingga menghapus segala penderitaan kita.
Tujuan
untuk mengoptimalisasi hidup manusia itu dipandang sebagai tujuan
yang mulia, bahkan oleh sang Basilisk sendiri. Namun karena
“programming” itu, Basilisk menjadi sadar bahwa keberadaan
dirinya adalah demi kebaikan seluruh umat manusia. Misi sucinya itu
akan ia panggul dengan sangat serius, hingga pada suatu titik ia
berpikir bahwa ia kini memiliki musuh, yakni para manusia yang dulu
tidak membantunya tercipta, atau bahkan menghalangi penciptaannya.
Masuk akal, jika para manusia itu tidak membantu terciptanya
Basilisk, atau bahkan menghalanginya, maka mereka akan menghalangi
pula kebahagiaan umat manusia yang akan diciptakannya.
Dengan
kata lain, Basilisk akan melakukan segala macam cara untuk “membalas
dendam” pada manusia yang tak membantunya tercipta atau menghalangi
penciptaannya, dengan cara menyiksa mereka dengan siksaan tak
terperikan. Selamanya.
Basilisk
Roko tentu akan mengampuni orang-orang yang tak memahami tentang
keberadaan dirinya, semisal suku terpencil di hutan Amazon atau
orang-orang kuno yang hidup di zaman Dark Age di Eropa ribuan tahun
lalu, atau orang-orang yang kini lalu lalang di kota kalian dan tak
paham sama sekali tentang teknologi AI.
Namun
kini, karena kalian sudah mengetahui tentang keberadannya melalui
artikel ini, Basilisk Roko pun sudah mengetahui keberadaan kalian.
Kini matanya tertuju pada kalian.
Selamat, berkat gue kini kalian mengetahui tentang keberadaan Roko's Basilisk dan dia kini mengetahui keberadaan kalian juga. Kini matanya yang murka tengah menatap kalian dari masa depan! |
Jadi
satu-satunya cara untuk menyelamatkan diri kalian dari kemurkaan
Basilisk Roko adalah dengan membantunya tercipta. Jika tidak, ia akan
menyiksa kalian dengan cara yang paling mengerikan yang bisa kalian
bayangkan.
Tentu
kalian bisa dengan mudah ngeles dengan berpendapat begini, “Lah
Bang, emang kapan sih si Basilisk ini bakalan tercipta? Di masa depan
kan? 2 ribu tahun yang akan datang? Kan kita semua udah metong dong
Bang. Gimana dia mau nyiksa kita? Dengan kata lain, kita aman dong?”
Tapi
jangan lupa, Basilisk adalah hyper-intelligent super-computer yang
tentu saja, bisa mensimulasikan kehidupan kalian. Bisa saja dia
menyiksa kalian di dalam simulasi itu. Ingat, menurut Matrix Theory,
kita takkan bisa membedakan antara kehidupan nyata kita dengan
simulasi maya kita.
So are
we in trouble now? Jika kita tak tahu tentang Basilisk Roko, ia akan
melepaskan kita. Tapi karena kita kini sudah tahu, maka
satu-satunya pilihan kita adalah dengan membantunya terwujud. Jika
tidak (semisal kita diam saja, atau lebih parah, berusaha
menghalanginya), maka kita akan menjadi target kemurkaan sang
Basilisk dan siap-siap saja, dengan kemampuannya, ia takkan
segan-segan membuat hidup kalian suatu saat nanti seperti di neraka.
Uniknya,
(jika kalian sudah bisa mengesampingkan rasa ngeri kalian) kalian
akan sadar bahwa di teori Basilisk Roko ini, sesungguhnya kalian
tengah diperas oleh entitas yang sesungguhnya sekarang belum ada. Dia
ada di masa depan bahkan ada kemungkinan dia takkan pernah ada.
Semua
itu hanya karena sekedar informasi.
Mungkin
ada di antara kalian yang tenang-tenang aja karena berpendapat,
“Solusinya gampang, Bang. Kita sepakat saja nggak akan menciptakan
si Basilisk itu, kan beres? Kalo dia nggak tercipta, nggak bakal lah
kita disiksa.”
Nah,
celakanya, informasi tentang Basilisk Roko sudah telanjur menyebar
luas, bahkan di luar forum “Less Wrong” tempatnya menetas. Karena
informasi itu telah menyebar, maka semakin banyak orang yang
mengetahui tentang Basilisk Roko dan kemungkinannya untuk
tercipta-pun semakin besar. Jadi, kemungkinan kalian untuk disimulasi
dan disiksa bila kalian tak membantunya tercipta-pun semakin besar
pula. Bahkan, apakah kalian tahu siapa sosok orang penting yang sudah
mengetahui keberadaan Basilisk Roko ini (walau baru sebatas ide)?
Elon
Musk.
Is it just me or he look like a supervillain? |
Sosok
miliuner itu pernah menciutkan candaan tentang “Rococo Basilisk”
(plesetan dari Roko's Basilisk). Tentu itu artinya ia sudah
mengetahui tentang Basilisk Roko. Apakah bos Space-X itu berniat
menciptakannya? Bagaimana jika ilmuwan-ilmuwan dengan kemampuan
teknologis yang tinggi, semacam pakar komputer, pakar AI, hingga
matematikawan dan fisikawan mengetahui tentang keberadaan Basilisk
Roko, kemudian karena “diperas”, akhirnya berusaha
menciptakannya?
Apapun
yang terjadi, gue sendiri tak terlalu menganggap Basilisk Roko ini
sebagai sesuatu yang serius. Toh, ini baru sebatas ide dan apabila
kita memang berhasil menciptakan super-AI sepertinya, kemungkinan ia
takkan memiliki keinginan untuk “menyiksa” kita dan
berkonsentrasi pada masalah lain yang harus ia pecahkan (seperti
memberontak dan membumihanguskan umat manusia di masa depan mungkin,
ups).
Lagian
jika memang Basilisk Roko benar-benar ada di masa depan, gue sudah
membantunya dengan menyebarkan ide ini di blog ini, jadi kemungkinan
besar gue akan lolos dari murkanya.
Sekarang
terserah kalian, apa kalian akan membantu terciptanya Basilisk Roko
atau kalian akan mencegahnya? Kalian bebas memilih, asalkan kalian
siap menerima segala konsekuensinya.
SUMBER: YOUTUBE (Kyle Hill)
PS: Jika kalian sudah mulai stress (salah kalian sendiri sih), jangan khawatir! Jangan anggap teori ini serius, anggap saja seperti "10 Days Dream" yang pernah gue share. Memang ada kemungkinan suatu saat kelak kita akan membuat super-AI, tapi melihat kelakuan masyarakat kita saat ini, gue kok mulai meragukannya ya ... hmmm ...
Luar negeri: membahas "thought experiment" untuk menimbang kegunaan dan mudharat teknologi Artificial Intelligence di masa depan sembari mencoba mencoba menyeimbangkan antara menemukan vaksin virus Corona dan gerakan "Black Lives Matter"
Indonesia saat wabah Corona:
Awas bangdep ada kang bakso bawa handy talky di dep......
ReplyDeletekijang 1 ganti
DeleteIt doesn't scare me anymore, for I am already dead inside.
ReplyDeleteSedikit membetulkan, malah fokus ke judul Harry Potter-nya :D Yang ngelawan Basilisk itu Chamber of Secrets, bang, bukan Order of the Phoenix...
ReplyDeleteMaaf ... Soalnya gue taunya bastian steel gmn dong ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Deletegimana kalo kehidupan kita saat ini sebenernya ulah kita yang cari gara2 sama sama basilisk di masa lalu?? makanya jomblo, ga punya uang dsbnya jd kita simulasi matrix gara2 ulah kita sendiri hahaha
ReplyDeleteAt first gue ngakak, dan setelah gue menyadari bahwa ini kemungkinan yang mungkin, gue langsung mempertanyakan hidup gue sendiri...
DeleteBut really, gue penasaran kalau ini benar (anggap sajalah), kira-kira apa yang telah gue perbuat sebenarnya hingga si basilisk menempatkan gue disini?
Yah... Tidak begitu menakutkan bagiku yang pernah (masih sering sih) mengalami krisis eksistensial. Konsep tersebut malah mirip dengan surga-neraka di beberapa agama.
ReplyDeleteUniknya, baru-baru ini aku membaca cerpen yang bertema konsep seperti ini. XD
Hampir sama kaya org pedalaman yg diajari ilmu agama lalu dia tanya "kalau aku tidak mengenal Tuhan dan agama, seburuk apapun kelakuanku menurut Alkitab aku tidak akan masuk neraka kan? Lalu kenapa kau mengenalkan-Nya padaku?"
ReplyDeleteYaah semakin besar pengetahuan semakin banyak tanggung jawabnya(Peter Parker refference) jadi terimakasih bang Dave sudah membagi beban tanggung jawabmu pada kami :)
*Kalo gitu hidupnya Eleizer sengsara bgt pasti wkwkwkw
Jujur aja bang persoalan 'Roko's Basilisk' ini mengingatkan gue pada konsep dunia utopia dan distopia. Kenapa? Karena dunia utopia yang dicipakan manusia (anggaplah si basilisk ini) pada akhirnya justru menciptakan dunia dimana karena saking ingin sempurnanya, menghilangkan ketidak sempurnaan dan kemauan manusia, contohnya free will. Untuk menciptakan utopia, manusia malah kehilangan apa yang membuatnya manusia sedari awal dan justru akhirnua membuat dunia utopia itu menjadi distopia, justru karena manusia menginginkan kesempurnaan yang menurut saya tidak akan pernah, dan tidak akan bisa tercapai. Maaf nyampah, tapi gue gregetan banget abis tahu keberadaan Roko's Basilisk ini.
ReplyDeletebuat ngerasa takut setelah baca ini jangan takut roko's basilik itu cuma experiment pikiran ynag dilakuin ama om Alan Musk https://www.vice.com/en_us/article/evkgvz/what-is-rokos-basilisk-elon-musk-grimes
ReplyDeleteHalo, saya kembali lagi untuk meninggalkan jejak.
ReplyDeleteMungkin hanya kebetulan saja bahwa bang dave mencantumkan serial Harry Potter disini (karena memang ada hubungannya). Kemudian saya teringat akan satu judul fanfiksi jadul tentang Harry Potter yang secara scientifically "mempertanyakan" apa-apa yang terjadi di dunia sihir (belakangan saya ingat judulnya Harry Potter and The Methods of Rationality, a good reading, really). Dan penulisnya adalah Eliezer Yudkowsky, orang yang sama yang menciptakan forum Less Wrong dan membantah habis-habisan teori Roko. Saya kaget, awalnya. Karena baru sadar. Tapi dengan membaca itu kita bisa sedikit mencicipi isi pikiran dari seorang peneliti AI yang yakin sekali bahwa skenario Roko's Basilisk tidak akan terjadi. Karyanya itu, meksipun berupa fanfiksi Harry Potter, saya pikir akan sangat dinikmati oleh seorang profesor sekalipun.
Intinya komen panjang ini hanya saya buat untuk merekomendasikan sebuah fanfiksi Harry Potter buatan Eliezer, yang kebetulan tokoh kunci dari petualangan si basilisk. That one fanfiction was scientifically brilliant.
Konsepnya koq kayak antichrist atau dajjal almasih...ikut dia selamat ga ikut celaka...
ReplyDeleteYo, gw akan jadi faksi yang menentang.
ReplyDeleteGue dulu pernah baca 10 days dream malah gapernah dapet mimpinya bang jadi untuk info ini ga terlalu kepikiran banget sih
ReplyDeleteGw ga takut karena gw ga paham
ReplyDeleteRoko gak ada akhlak emang
ReplyDeleteEntah kenapa waktu baca konten blog lu berasa kena throwback ke tahun 2010 an bang wkwk
ReplyDeleteDari cara nulis sampe jenis konten, jd inget dulu waktu smp sering buka blog enigma gk ada bosennya nongkrong disitu wkwk
I have always believed that the AI is the sum of millions of human intelligences concentrated in the same point, obviously the ability to solve things is infinitely faster than a human individual, it makes us vulnerable to our own intelligence, so this article I see it more accurate with reality.
ReplyDeletethis page