Oke, di
postingan sebelumnya (jika kalian masih betah melanjutkannya), kita
membahas Googol dan Googolplex, dua angka yang amat mengerikan hingga
alam semesta saja tak mampu menampungnya. Bagaimana dengan
angka-angka lainnya yang lebih besar? Well, beruntung kita tak
kehabisan matematikawan “gila” yang selalu berusaha mencari angka
terbesar yang bisa dirumuskan (memiliki arti dan bukan sekedar angka
“random” seperti yang gue jelaskan di Pendahuluan). Angka-angka
itu meliputi Mersenne Prime, Skewes Number, dan Graham Number.
MERSENNE
PRIME
Marin Mersenne, "penemu" Mersenne Prime |
Bilangan
prima senantiasa mempesona para matematikawan karena “ke-sexy-annya”.
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya bisa dibagi oleh 1 dan
angka itu sendiri. Yang dimaksud bilangan prima semisal 2, 3, 5, 7,
11, 13, 17, 19 dst. Pada abad ke-17, seorang biarawan sekaligus
pecinta matematika fanatik dari Eropa bernama Marin Mersenne
merumuskan bilangan prima yang sifatnya jauh lebih spesial ketimbang
sekedar nggak bisa dibagi, yakni “Mersenne Prime”. Mersenne Prime
dirumuskan berikut ini:
"P" adalah bilangan prima. Dengan
kata lain, Mersenne Prime adalah bilangan prima yang apabila
dipangkatkan dan dikurangi satu, hasilnya berupa bilangan prima pula.
Konsep
Mersenne Prime ini sudah dikenal oleh para filsuf Yunani, hanya saja
Mersenne lebih cantik merangkumnya dalam sebuah buku. Empat angka
Mersenne Prime pertama sudah diketahui semenjak 500 SM, yakni:
Bilangan
Mersenne Prime pertama → 2 → M2 = 22 – 1
= 3
Bilangan
Mersenne Prime kedua → 3 → M3 = 23 – 1 =
7
Bilangan
Mersenne Prime ketiga → 5 → M5 = 25 – 1 =
31
Bilangan
Mersenne Prime keempat → 7 → M7 = 27 – 1
= 127
Bayangkan
begitu ribetnya angka Mersenne Prime ini hingga perlu waktu hingga
hampir 2000 tahun kemudian, yakni pada 1461, barulah seseorang bisa
menghitung bilangan Mersenne Prime kelima.
Bilangan
Mersenne Prime kelima → 13 → M13 = 213 –
1 = 8191
Mungkin
ada kalian yang jeli dan melihat, lho Bang kok angka 11 dilewatin?
Kan bilangan prima sehabis 7 kan 11, bukan 13. Ini karena apabila
mengikuti rumus Mersenne Prime, angka 11 akan menghasilkan bilangan
2047 yang bukan bilangan prima (bisa dibagi 23 dan 89). Jadi bisa
kalian bayangkan, mencari bilangan Mersenne Prime ini cukup sulit
karena tak semua bilangan prima bisa digunakan, apalagi menghitungnya
secara manual di zaman dimana kalkulator belum ditemukan.
Asal dia nggak lulus Test Turing aja, kita aman |
Bilangan
Mersenne Prime terakhir yang bisa dihitung dengan otak manusia biasa
adalah bilangan Mersenne Prime ke-12, yakni M127 yang
hasilnya memiliki 39 digit. Bilangan itu ditemukan oleh Eduoard Lucas
pada tahun 1876. Hampir seabad kemudian, Alan Turing berhasil
menemukan bilangan Mersenne Prime ke-13, yakni M521,
itupun dengan bantuan komputer karena otak manusia sudah tak mampu
mencapainya. Hal tersebut cukup mudah diamini, sebab tak hanya kita
harus memangkatkan dengan angka yang sedemikian besar, hasilnya pun
harus kita bagi dengan semua kemungkinan angka yang ada untuk
memastikan apakah angka itu benar bilangan prima atau bukan.
Lalu
kapan Bang bilangan Mersenne Prime tertinggi ditemukan? Ehm ... baru
tahun kemarin? What??? Baru pada tahun 2018, dengan bantuan komputer,
kita berhasil menemukan angka Mersenne Prime ke-51 yang merupakan
yang tertinggi yang berhasil dicapai teknologi manusia. Mau tahu
berapa angkanya? Bilangan Mersenne Prime ke-51 adalah:
Itu baru
nilai pangkatnya saja. Nilai angkanya sendiri mencapai hampir 25 juta
digit (nggak mungkin gue tulis di sini, blog ini nggak akan muat) dan disebut sebagai bilangan prima terbesar yang pernah
ditemukan.
Kepengen
ngitung nilai Mersenne Prime ke-52? Gue persilahkan lho, bisa dapat
hadiah duit katanya.
SKEWES
NUMBER
Stanley Skewes, penemu Bilangan Skewes |
Mau yang
lebih gila lagi ketimbang Mersenne Prime? Kita tiba di angka yang
disebut “Skewes Number”. Kali ini kita dihadapkan dengan sebuah
rumus π(x) yaitu jumlah bilangan prima yang kurang dari atau sama
dengan x. Gampangannya seperti ini:
π(2) =
2 → 1
π(3) =
2, 3 → 2
π(5) =
2, 3, 5 → 3
π(10) =
2, 3, 5, 7 → 4
π(20) =
2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19 → 8
Gampang
kan? Nah, sekarang bagaimana jika x adalah angka besar seperti 100,
1000, bahkan 1 juta? Ribet kan menghitungnya. Jika kita tetep kekeuh
menghitungnya dengan tangan, maka nilai-nilainya adalah:
π(100)
= 25
π(1000)
= 168
π(1000000000)
= 74.498
Nah,
ternyata ada rumus “mudah” untuk menghitung nilai π(x) tanpa
menghitung satu-satu bilangan primanya sampai mulut kita
berbusa-busa, yakni dengan rumus berikut ini
π(x)
≈ x/ln(x)
Menggunakan
rumus di atas, maka kita bisa membandingkan hasil dari x = 100, x =
1.000, dan x = 1.000
Kita
bisa melihat bahwa nilai dari rumus x/ln(x) tak terlalu akurat.
Bahkan pada nilai x = 10.000, ada selisih hampir 200 yang sebenarnya
cukup besar. Maka para matematikawan mencari rumus baru dan mereka
menemukan rumus ini.
π(x)
≈ li (x)
Dan
apabila dibandingkan hasilnya dengan nilai asli π(x) dan x/ln(x):
Dengan
rumus tersebut, maka dihasilkan nilai π(x) yang lebih akurat.
Walaupun tetap ada selisih, namun tidaklah terlalu siginifikan. Nilai
π(10.000) saja yang selisihnya hampir 200 bisa ditekan hingga hampir
20 saja.
Tapi
dari tabel di atas kalian bisa melihat bahwa nilai li(x) selalu lebih
tinggi ketimbang nilai asli π(x). Para matematikawan bertanya-tanya,
kapan nilai li(x) lebih rendah ketimbang π(x)? Di sinilah bilangan
yang disebut “Skewes Number” berperan. Pada 1933, seorang
matematikawan asal Afrika Selatan bernama Stanley Skewes berhasil
menemukan jawabannya. Nilai π(x) akan lebih tinggi daripada li(x)
apabila nilai x mencapai:
Bilangan
itu disebut Bilangan Skewes dan nilainya jauh lebih besar dari
Googolplex. Agar kita punya ruang untuk menuliskan Bilangan Skewes
ini, kita memerlukan 1031 googol alam semesta.
Mengerikan?
Dua orang fisikawan asal Stanford University bernama Andrei Linde dan
Vitaly Vanchurin merumuskan bahwa jumlah alam semesta di Multiverse
kita mencapai:
Dan
angka itu jauh lebih kecil ketimbang Bilangan Skewes. Dengan kata
lain, Bilangan Skewes jauh lebih besar ketimbang Multiverse kita.
GOOGOLPLEXIAN
Adakah
yang lebih besar dari Skewes Number? Selamat datang di konsep
Googolplexian dimana 1 googolplexian setara dengan 10googolplex
atau sekitar:
Udah,
jika Googolplex lebih gede dari alam semesta ini dan Bilangan Skewes
lebih besar daripada keseluruhan universe di Multiverse, gue nggak
mau bayangin segede apa itu Googolplexian.
Tapi ada
yang lebih besar lagi lho.
GRAHAM
NUMBER
Ronald Graham penemu Bilangan Graham |
Sudah
gue sebutkan di Pendahuluan bahwa bilangan pangkat sama sekali nggak
boleh kita remehkan. Bahkan bilangan pangkat yang sepertinya kecil
semisal:
Sudah
tak bisa dihitung dengan otak manusia. Bahkan mungkin jika kita
menggunakan kalkulator, mungkin akan langsung error, berasap, bahkan
meledak saking susahnya.
Namun
para matematikawan dalam kesehariannya tentu menghadapi angka-angka
pangkat yang amat besar ini untuk berbagai keperluan teoritis.
Sehingga agar tidak memakan tempat, maka mereka menciptakan sebuah
simbol baru untuk menggantikan sistem pangkat yang terlalu banyak.
Simbol itu dinamakan “Knuth's Up Arrow” dan dilambangkan dengan
tanda panah ke atas (↑).
Sekarang
kita misalkan ya angka 3↑4, apa artinya?
3↑4 =
3×(3×(3×3)) = 3˄4 = 34
Enteng?
Sekarang kita coba 3↑↑4 alias dengan dua panah.
3↑↑4
= 3↑(3↑(3↑3)) = 3˄3˄3˄3
Atau
bisa ditulis:
Berapa
Bang hasilnya? Kita hitung dulu saja berapa bilangan pangkatnya:
Buseeeeet!
Jadi tanda ↑ secara siginifikan meningkatkan hasilnya hingga
berjuta-juta kali lipat. Jika hasil dari angka di atas kita misalkan
X, maka nilai X ini akan memiliki triliunan digit!
Bagaimana
jika kita sekarang membuat 3↑↑↑4. Seberapa besar angka ini?
3↑↑↑4
= 3↑↑(3↑↑(3↑↑3))
Kita
nggak akan bisa menghitung nilainya, bahkan dengan komputer
supercanggih sekalipun, sebab kita sendiri bahkan tidak bisa
menuliskan angka pangkatnya di Bumi. Lho kok bisa? Andaikan saja kita
tetep ngeyel mau menuliskan pangkatnya, sekarang coba begini. Kita
tahu bahwa 3↑↑4 bisa ditulis demikian:
Maka
3↑↑↑4 bisa kita tuliskan:
Kenapa
ada gambar Matahari di sana? Karena jika kita menuliskan satu angka
pangkat 3 dengan ukuran 2 mm saja, maka jarak yang dibutuhkan hingga
ke puncak pangkat 3 tersebut adalah 150 juta kilometer atau setara
jarak Bumi ke Matahari! Jadi jika saat ini kita mengambil kertas dan
menuliskan angka pangkatnya secara terus-menerus, maka tingginya akan
menembus atmosfer Bumi, melampaui Venus dan Merkurius, dan akhirnya
sampai ke permukaan Matahari. Wow!
Tapi
jangan megap-megap dulu, karena 3↑↑↑4 bukanlah Bilangan Graham.
Masih jauh! Bilangan Graham sendiri pertama kali dicetuskan
matematikawan bernama Ronald Graham pada 1977 untuk memecahkan Ramsey
Theory dari sebuah hypercube. Kalian nggak perlu tahu apa artinya,
terlalu memusingkan (walaupun jika kalian tertarik, kalian bisa
ngecek website ini yang menjelaskan Bilangan Graham dengan
sistematis).
Yang
penting, angka terbawah Bilangan Graham sendiri jauh lebih besar
daripada “sekedar” angka 3↑↑↑4 saja, melainkan 3↑↑↑↑4
(yap dengan empat panah). Dan itu baru baris terbawah.
Pada
Bilangan Graham, 3↑↑↑↑4 adalah baris terbawah, dimana di
atasnya ditulis baris bilangan lagi (3↑↑↑....4) dimana jumlah
tanda panah ↑ berjumlah sama dengan hasil bilangan yang ada di
bawahnya. Tahu ya maksudnya “hasil”, contohnya 3↑4 = 34 = 81,
maka 81 adalah hasil dari 3↑4.
Maka
jika hasil dari 3↑↑↑↑4 (baris pertama) adalah X, maka baris
di atasnya (baris kedua) memiliki tanda panah ↑ sejumlah X.
Kemudian jumlah panah di baris ketiga haruslah sama dengan hasil
bilangan yang didapat dari baris kedua
Lalu
kerjakan terus hingga 64 baris. Itulah Bilangan Graham.
Jika
kalian masih sulit memvisualisasikan sebesar apa Bilangan Graham
(atau puyeng dengan penjelasan di atas) dan sukar menerima mengapa
Bilangan Graham jauh lebih besar ketimbang Googolplex (yang jauh
lebih besar ketimbang jagad raya kita) dan Googolplexian (yang jauh
lebih gede ketimbang Multiverse), gue akan jelaskan seperti ini.
Masih
ingat kan bilangan-bilangan terdahulu di list ini, ada Bilangan
Eddington, Googol, Googolplex, Mersenne Prime, Bilangan Skewes, dan
Googolplexian? Walaupun nilai-nilai angka tersebut luar biasa
besarnya, namun paling tidak kita masih bisa menuliskan notasinya.
Semisal 1 googol masih bisa ditulis dengan notasi 10100
dan sebagainya.
Namun
bagi Bilangan Graham, untuk menuliskan notasinya saja kita takkan
sanggup sebab alam semesta ini takkan cukup untuk menampung semua
angka pangkat 3 di bilangan tersebut (bahkan menulis angka panahnya
saja kita takkan sanggup). Bila notasinya saja kita tak sanggup
menuliskan, bayangkan menuliskan hasilnya! Bahkan ada sumber yang
menyebutkan (nggak tahu valid atau tidak), untuk menuliskan hasil
baris pertama Bilangan Graham aja (G1) yakni 3↑↑↑↑4
saja, seantero alam semesta kita takkan cukup, apalagi menulis hingga
G64!
Maka
dari itu, tak heran Bilangan Graham masuk ke dalam Guiness Book of
The Records pada tahun 1980 sebagai angka terbesar yang pernah ada.
Uniknya, walaupun kita takkan pernah bisa menuliskan hasil Bilangan
Graham ini, matematikawan bisa menebak hingga 12 digit terakhir
Bilangan Graham, yakni ........262.464.195.387. Luar biasa kan?
ADAKAH
YANG LEBIH BESAR KETIMBANG BILANGAN GRAHAM?
Ini adalah permainan yang sangat berbahaya! |
Muncul pertanyaan menggelitik jika kalian memang memiliki rasa ingin tahu tinggi, adakah bilangan yang lebih besar ketimbang Bilangan Graham? Jawabannya, pasti ada! Salah satunya adalah bilangan yang disebut sebagai TREE(3). Sebuah sumber menyebutkan, jika kita membayangkan Bilangan Graham sebagai sebuah bola golf, maka nilai angka TREE(3) sebesar seluruh alam semesta ini. Jika kalian penasaran apa itu TREE(3) kalian bisa menyaksikan sendiri VIDEO INI (lagi-lagi Numberphile) yang merangkum pengertian TREE(3) dengan sebegitu cantiknya.
Namun
gue sendiri nggak begitu afdol memasukkan TREE(3) di list ini karena
angkanya begitu abstrak. Bahkan secara teoritis, angka ini takkan
pernah bisa dihitung karena kita memerlukan ruangan seluas alam
semesta ini hanya untuk menuliskan rumus persamaannya saja (padahal
at least kita tahu rumus cara menemukan Bilangan Graham). Sehingga
bilangan ini bisa dibilang begitu absurd dan tak diketahui cara
mencari nilainya, sehingga gue skip dari list ini.
Oke,
gimana pendapat kalian tentang angka-angka Lovecraftian di atas?
Namun semengerikan apapun angka-angka itu, kita perlu memuji tentunya
otak-otak encer para matematikawan serta rasa ingin tahu mereka yang
tinggi. Itulah fungsi sains, untuk menembus semua batas ... to
infinity and beyond!
SUMBER: Wikipedia (Mersenne Prime), Pointless Large Number (Skewes Number), Pointless Large Number (Graham Number), Wait But Why (Graham Number)
Pusing anjir 😵
ReplyDeleteNaisu! A TREE(3)...
ReplyDeleteAnjir... Baru kali ini gw ngrasa betah mantengin artikel ttg matematika, gila lu dave, pinter bgt ngramu artikel si??
ReplyDeleteSetuju sama atas gue wkwkwk.
ReplyDeleteSeumur hidup gue baru kali ini gue betah baca artikel matematika (Bahkan lebih betah dibanding masa sekolah waktu nemu rumus pintas menghitung)
Mantap bang Dave maju terus blog nya
Wow mencapai matahari, sblmnya gw baca menggunakan objek lipatan kertas berpangkat bisa mencapai bulan.
ReplyDeletehttp://versesofuniverse.blogspot.com/2015/06/melipat-kertas-hingga-mencapai-bulan.html
JEROME POLIN LU UDAH BACA INI BELUM WKWJW ASTAGA MANTUL BENER INI
ReplyDelete*cuma baca komen, pengen skrol ulang ke atas takut :((
Hanya bang dave yang mampu membuat saya dengan sukarela membaca artikel tentang matematika. Salut!
ReplyDeleteJEROME POLIN LU UDAH BACA ARTIKEL INI?
ReplyDelete*ngilangi lagi wkwkw kali aja dinotis, to kurasa dia udah tau juga sih wkwm