Gue jadi tertarik nulis tentang patung Bunda Maria setelah kabar bahwa di Gua Maria Kerep, Ambarawa sudah selesai dibangun patung Bunda Maria yang katanya tertinggi di dunia.
Well, gue langsung nggak percaya ama berita itu, karena itu gue cross check ke berbagai sumber, dan ternyata benar, patung yang setinggi 42 meter tersebut masih kalah dengan patung-patung Bunda Maria yang ada di negara dengan mayoritas penduduknya Katolik (seperti Amerika Latin). Namun tentu tinggi patung tak mencerminkan kualitas iman Kekatolikan yang harusnya dilambangkan oleh patung-patung tersebut. Gue tidak percaya denngan segala hal yang berkaitan menyembah dan berdoa pada patung yang adalah benda mati, namun gue percaya berdoa pada pribadi yang dilambangkan patung tersebut. Dan gue juga percaya, keberadaan patung-patung tersebut diperlukan sebagai pengingat pada kita tentang sosok yang menginspirasi hidup kita. Berikut ini gue hadirkan list 10 patung Bunda Maria dengan nilai artistik yang tinggi serta menyampaikan harapan iman sekaligus pesan religius yang kuat.
1. Basilica Notre Dame de la Garde (Marseille, Prancis)
Istilah Notre Dame dalam bahasa Prancis sendiri berrarti “Our Lady”, gelar bagi Bunda Maria, sheingga tak heran, gereja-gereja yang menyandang nama “Notre Dame” didedikasikan untuk sosok suci tersebut. Di gereja ini terdapat patung Bunda Maria dengan pesan yang sangat kuat. Patung tersebut menggambarkan peristiwa saat Bunda Maria berjumpa dengan Yesus saat Putranya tersebut digiring ke Bukit Kalvari untuk disalibkan. Selain patung ini, di puncak menara gereja juga terdapat patung Bunda Maria yang menatap lepas ke laut Mediterania.
2. Immaculate Heart of Mary Queen of Peace (Sioux City, Iowa, AS)
Universitas Katolik bernama Trinity Height Campus ini memiliki sepasang patung Bunda Maria dan Yesus setinggi masing-masing 9 m ini terbuat dari baja dan menggambarkan “Hati Kudus” atau “Sacred Heart”, suatu devosi yang sangat diagungkan dalam agama Katolik.
3. Virgin de la Paz (Venezuela)
Salah satu patung Bunda Maria terbesar di dunia ini dirancang oleh Manuel de la Fuente dan selesai pada 1983. Patung ini, entah sengaja atau tidak, dibuat lebih tinggi 3 m ketimbang Patung Liberty dan uniknya memiliki gaya art deco, sama dengan patung “Christ The Redeemer” di Brazil.
4. Our Lady of Sovacon (Oruro, Bolivia)
Patung yang diresmikan tahun 2013 ini diklaim sebagai patung Bunda Maria terbesar di dunia. Rolando Rocha, arsiteknya sengaja membangunnya setinggi 44 meter sebagai penghormatan kepada Bunda Maria. Bolivia sendiri merupakan negara dengan 81% penduduknya beragama Katolik.
5. Virgen de la Immaculada (Santiago, Cile)
Jika kita membicarakan ikon Amerika Selatan, pasti yang terpikir adalah Patung Christ The Redeemer di Rio de Janeiro, Brazil.
Padahal di ibukota Chile, Santiago, terdapat patung lain yang tak kalah menakjubkan, yakni patung Bunda Maria yang menggambarkan konsep Immaculate Conception atau “Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda”. Berdiri di atas pedestal setinggi 8,3 m, patung Bunda Maria ini sendiri setinggi 14 meter. Patung yang dibuat di Prancis ini dipercaya merupakan salinan patung Romawi yang didesain oleh Luigi Poletti. Patung ini diinaugurasikan pada tahun 1920 dan berada di puncak Cerro San Cristobal, sebuah bukit yang menjulang 300 meter di atas kota Santiago.
6. Tatamailau (Timor Leste)
Tatamailau atau Gunung Ramelau merupakan puncak tertinggi di negara yang baru saja memerdekakan diri dari Indonesia ini. Dengan tinggi 2.986 m, gunung ini terletak sekitar 70 km di selatan Dili. Para penjajah Portugal yang pernah menduduki Timor pernah menyatakan gunung ini sebagai puncak tertinggi kerajaan Portugal, karena lebih jangkung ketimbang gunung-gunung yang ada di tanah air mereka. Uniknya, di puncak tertinggi gunung ini terdapat patung Bunda Maria yang menjadi lokasi peziarahan setiap 25 Maret (hari raya Annunciation yang memperingati kabar gembira dari Malaikat Gabriel pada Bunda Maria bahwa ia akan mengandung Yesus). Patung setinggi 3 meter ini didatangkan dari Italia dan didirikan pada masa pendudukan Indonesia pada 1997.
7. Our Lady of New Millenium (Chicago, US)
Patung yang menjadi dedikasi umat paroki gereja St. John Evangelist kepada Bunda Maria ini merupakan patung baja yang yah, dilihat dari lokasinya memang tak biasa. Sebab sebelum mendapatkan tempat di Shrine of Christ’s Passion yang sedang dalam pembangunan, patung ini terpaksa berdiri di lapangan parkir gereja tersebut. Namun tak mengapa menurutku, sebab justru lebih dekat dengan umat.
8. Our lady of The Rockies (Montana, US)
Berdiri sekitar 27 m, patung Bunda Maria yang cukup impresif bersandingkan dengan pegunungan Montana ini merupakan patung ketiga tertinggi di Amerika Serikat. Dana pembangunan patung ini merupakan hasil karya Bob O’bill sebagai hasil syukurnya atas kesembuhan istrinya dari kanker setelah berdoa pada Bunda Maria. patung ini juga didirikan untuk menghormati semua sosok ibu di seluruh dunia.
9. Our Lady of Lourdes (Papaparamu, Selandia Baru)
Landmark setinggi 12,5 m ini didirikan untuk menandai ulang tahun ke-100 penampakan Bunda Maria kepada St. Bernadette di Lourdes, Prancis. Dari 11 Februari hingga 16 Juli 1858, Bunda Maria menampakkan diri ada St. Bernadette yang masih berusia 14 tahun, yang melihatnya sebagai wanita muda yang mengenaakan kerudung putih dan memegang untaian rosario. Patung ini sendiri merupakan hasil karya pematung Belanda, Martin Roestenberg yang sengaja merancang patung ini berongga sehingga bisa diisi tangga untuk naik ke atas.
10. Pieta (Vatikan, Roma)
Walau tak "seraksasa" patung-patung lainnya, Pieta mungkin adalah patung Bunda Maria paling terkenal di dunia, banyak ada banyak reproduksinya di gereja-gereja di berbagai penjuru dunia. Pieta merupakan hasil karya Michael Angelo dan merupakan bukti keemasan dan kejayaan seni pada masa Renaisance. Kini berlokasi di Basilika St. Peter di Vatikan. Kontras dengan Madonna”, yakni karya seni yang menggambarkan Bunda Maria tengah menggendong kanak-kanak Yesus, “Pieta” atau “Pity” menggambarkan episode suram kehidupan Bunda Maria ketika ia harus menggendong tubuh jenazah Putranya setelah diturunkan dari kayu salib.
Berbeda dengan penggambaran Bunda Maria pada umumnya, figur Maria di sini digambarkan sangat muda, padahal kala itu Putranya sendiri sudah berusia 33 tahun. Michael Angelo beralasan ingin menggambarkan kemudaannya sebagai simbol kemurnian iman yang dimilikinya.
Dipahat pada abad ke-15, patung ini merupakan satu-satunya karya Michael Angelo yang ditandatanganinya. Konon pada saat mengunjungi patung ini, ia tak sengaja mencuri dengar percakapan para pengunjung yang mengagumi karya ini dan mengatakan bahwa patung ini adalah hasil pematung saingannya, Cristoforo Solari. Michael Angelo kemudian memutuskan memberikan signature-nya pada patung ini. Namun ledakan rasa sombong sesaat itu kemudian disesalinya dan kemudian ia memutuskan takkan pernah menandatangani karyanya lagi.
Sayangnya, patung indah ini tak luput dari ancaman. Pada 1736, seorang geologis bernama Laszlo yang diyakini menderita gangguan jiwa, membawa palu dan menghancurkan wajah Bunda Maria dan mematahkan lengan Maria. Konon pihak yang bertugas merestorasi patung ini bimbang di antara dua keputusan untuk mengembalikan pesonanya kembali seperti semula atau justru membiarkannya, sebagai pengingat akan aksi kekerasan yang biasa ditujukan ke umat beragama. Namun akhirnya patung ini direstorasi dan kini dilindungi oleh kaca anti peluru untuk menghindari insiden yang sama.
Namun bukan nilai artistik patung ini yang ingin gue bicarakan, namun maknanya yang melukiskan penderitaan seorang ibu. Mungkin apa yang dirasakan Bunda Maria sekitar dua milenium lalu masih dirasakan oleh jutaan ibu di dunia ini yang melihat anak-anak mereka tertindas dan tak berdaya, terutama di daerah konflik seperti Timur Tengah dan Afrika serta daerah-daerah yang masih miskin dan terpinggirkan, seperti digambarkan oleh “pieta” masa kini berikut ini.
BONUS:
El Cristo Roto (Aguascalientes, Meksiko)
Sebagai bonus (dan mungkin agak menyimpang dengan tema, namun tetap sesuai dengan pesan yang kepengen gue sampaikan), kini gue akan membahas patung Yesus yang sangat unik. Patung Yesus Kristus memang terpencar di berbagai belahan dunia, tak hanya di Rio de Janeiro saja, namun juga bisa ditemukan di Timor Leste hingga Menado. Namun patung ini gue rasa bakal jadi favorit gue.
Patung “El Cristo Roto” karya San Jose de Gracia ini memang memiliki bentuk tak utuh dan terkesan “termutilasi”. Namun terpampang pesan yang ingin disampaikan sang pematung pada dunia yang jelas sesuai dengan inti pesan Kekristenan yang disampaikan lewat Injil sejak ribuan tahun. “Lihatlah Yesus yang berada dalam penderitaan ... patah seperti ini ... dan ingatlah saudara dan saudari yang juga berada dalam keadaan sama ... miskin, tertindas, putus asa, tertindas, sakit, hidup tanpa bagian tubuh yang lengkap, atau terenggut kehormatannya ... jangan palingkan wajah kita dari mereka, sebab mereka penderitaan mereka sama seperti Kristus ... dan memalingkan wajah dari mereka sama saja dengan memalingkan wajah dari Tuhan.”
Blog yang menarik, saya suka Virgin de la Paz Venezuela, gaya modern .... Saya teringat Lourdes, penulis Perancis yang terkenal, Emile Zola, mengunjungi Lourdes pertama kalinya di September 1891 dan terkesima oleh banyaknya pejiarah yang mengunjungi Lourdes. Dia kembali di bulan Agustus tahun berikutnya yang merupakan saat yang paling sibuk bagi pejiarah, dan meluangkan waktu dengan pejiarah, melakukan wawancara dan pengamatan yang menjadi basis bagi novelnya ‘Lourdes’ yang terbit di tahun 1894.
ReplyDeleteSaya mencoba menulis sebuah blog tentang Lourdes, semoga anda suka: http://stenote-berkata.blogspot.com/2019/07/malam-ave-maria-di-lourdes.html