Pembunuh berantai memang menjadi momok paling ditakuti dalam sejarah. Mereka dikenal sebagai iblis yang mendarah daging dan merupakan pengejawantahan sisi tergelap manusia. Hingga kini mungkin kita tak habis pikir, mengapa ada seseorang yang membunuh tanpa alasan khusus, hanya untuk kesenangan belaka? Namun pada kenyataannya, para pembunuh berantai memang berkeliaran sepanjang sejarah manusia. Seorang pembunuh berantai biasanya membunuh dalam rentang waktu tertentu, mengambil trofi atau kenang-kenangan dari tiap korbannya, dan selalu memiliki modus operandi yang khas.
Tapi bagaimana jika gue katakan kalo ternyata nggak semua kasus pembunuhan berantai dapat dipecahkan. Banyak dari para pembunuh berantai ternyata tak tertangkap dan tak pernah mencicipi hukuman di balik jeruji. Bahkan tak menutup kemungkinan, mereka masih berkeliaran di sekitar kita, menyamar menjadi sosok yang tampak tak berdosa. Berikut ini 12 pembunuh berantai misterius yang tak pernah terungkap identitas aslinya hingga kini .
1. JACK THE RIPPER
Dikenal sebagai salah satu pembunuh berantai paling terkenal sepanjang sejarah, Jack The Ripper meneror London pada tahun 1888. Korban-korbannya merupakan PSK dari Whitechapel, sebuah red light district yang kesemuanya ditemukan dengan kondisi menggenaskan, yakni tubuh termutilasi. Seperti pembunuh berantai lainnya, ia selalu mengambil kenang-kenangan atau trofi berupa organ dalam dari tiap korbannya, membuatnya menyandang nama “The Ripper” alias “Sang Pengoyak”. “Rapinya” pembunuhan yang dilakukannya membuat beberapa penyelidik berspekulasi bahwa Jack The Ripper adalah seorang dokter bedah berpendidikan tinggi.
Yang membuat Jack The Ripper terkenal, selain karena kesadisannya, adalah surat yang dikirimkannya untuk mengejek para penyelidik. Di surat tersebut (yang disertai “hadiah” berupa ginjal salah satu korbannya), ia menuliskan alamat pengirimnya: “From Hell” atau “Dari Neraka”. Hingga kini, tak pernah ada yang tahu identitas sebenarnya dari sosok Jack The Ripper.
2. THE BABYSITTER KILLER
Nope, tak seperti namanya, Babysitter Killer tak mengincar cewek-cewek babysitter seperti film slasher “Halloween” The Oakland County Child Killer (OCCK)” bertanggung jawab atas kematian paling tidak 4 anak di Oakland County, Michigan, Amerika Serikat pada 1976 hingga 1977. Maraknya kasus pembunuhan ini membuat para orang tua menjadi panik selama musim dingin dimana aksi sadis ini berlangsung sehingga muncullah istilah “Winter’s Fear”.
Pembunuhan berantai ini dimulai pada Februari 1976, dimana anak berusia 12 tahun bernama Mark Stebbins lenyap dan akhirnya ditemukan tewas. Diikuti dengan Jill Robinson (12 tahun) yang kabur dari rumah dan juga ikut ditemukan terbunuh. Pembunuhan berlanjut dengan kematian Kristine Mihelich (10 tahun) dan diakhiri dengan insiden yang menimpa Timothy King (11 tahun).
Kesemuanya memiliki modus operandi sama. Semua korban mengalami pelecehan seksual. Namun anehnya, semua jenazah ditemukan dengan pakaian lengkap dan dibaringkan di atas salju dengan posisi seolah-olah tertidur dengan tangan di atas dada (seperti posisi pemakaman), seakan-akan menunjukkan penyesalan sang pelaku.
Di antara semua kasus itu, kasus terakhirlah yang membuat publik bergidik ngeri. Setelah Timothy King menghilang, sang ayah muncul di media, menangis dan meminta anaknya dipulangkan dengan selamat. Surat kabar Detroit News kemudian menurunkan berita wawancara dengan sang ibu, Marion King yang berharap anaknya segera pulang sehingga ia bisa menyajikan makanan kesukaannya, yakni Kentucky Fried Chicken. Sayangnya harapan kedua orang tuanya pupus sudah ketika jenazah anak mereka akhirnya ditemukan dengan pakaian rapi (bahkan dicuci). Proses otopsi mengungkapkan hal mengejutkan, bahwa makanan terakhir yang disantap bocah itu sebelum kematiannya adalah fried chicken.
Kasus mengerikan ini kemudian bergulir menuju plot twist yang tak terduga. Seorang psikiater bernama Dr. Bruce Danto menerima sebuah surat bernada penyesalan yang ditulis oleh seseorang bernama “Allen”. Allen mengaku menjadi teman sekamar sang pembunuh yang sebenarnya, bernama Frank. Ia tak berdaya menghentikan pembunuhan-pembunuhan tersebut (spekulasi gue dia-lah yang ditugasi membuang jenazah para korban).
Allen juga menggambarkan motif aksi sadis tersebut, yakni Frank yang trauma akibat pembunuhan yang terpaksa ia lakukan terhadap anak-anak selama Perang Vietnam dan berusaha membalas dendam dengan membantai bocah-bocah Amerika. Entah apakah Allen dan Frank adalah orang yang berbeda ataukah dua kepribadian dalam tubuh yang sama.
Dua tersangka lain juga pernah diperiksa karena menjadi tertuduh kasus membingungkan ini. Di antaranya adalah Harold Lee Busch, putra dari salah satu konglomerat pemilik General Motors. Harold dikenal sebagai pedofil dan cocok dengan profil sang pembunuh. Sayang ia keburu bunuh diri pada 1978 dan herannya, aksi biadab sang Babysitter Killer juga terhenti setelah kematiannya. Tersangka lainnya adalah John Wayne Gacy, seorang pembunuh berantai terkenal. Namun bukti DNA menyatakan Gacy sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan semua kasus tersebut. Dan hingga kini, walaupun memiliki banyak tersangka, kita mungkin takkan pernah tahu identitas sang pelaku yang sebenarnya.
3. BOSTON STRANGLER
Salah satu pembunuh paling legendaris di Amerika Serikat, Boston Strangler adalah pembunuh yang telah menghabisi 13 wanita di Boston pada 1962-1964. Seusia namanya, modus operandinya adalah dengan mencekik para wanita yang kurang beruntung bertatap muka dengannya. Saking putus asanya para pihak berwajib dalam mengungkap kasus pembunuhan berantai ini, hingga mereka berpaling ke kekuatan supranatural. Mereka mengizinkan seorang psychometrist (seseorang yang mengklaim dapat membaca masa lalu suatu benda dengan menyentuhnya) bernama Peter Hurkos untuk membantu mereka.
Pembunuhan berantai yang menghantui kota Boston akhirnya berakhir ketika polisi menangkap seorang tersangka bernama Albert de Salvo, yang diyakini sebagai The Boston Strangler. Namun banyak pihak yang meragukannya, terutama para profiler. Pada perkembangan terbaru, pada 2013 polisi mengumumkan temuan mereka yang mengaitkan DNA de Salvo dengan salah satu korban The Boston Strangler bernama Mary Sullivan. Namun ini hanya membuktikan de Salvo membunuh seorang gadis, sedangkan pelaku pembunuhan terhadap gadis-gadis lainnya masihlah misteri.
4. ORIGINAL NIGHT STALKER
Namanya keren, namun kesadisan pembunuh berantai ini jauh dari layak untuk dikagumi. Original Night Stalker adalah pembunuh berantai yang mengincar wanita yang tinggal sendirian. Total sudah 10 korban tewas di tangannya selama tahun 1976-1979 di California. Seperti namanya, pertama-tama pelaku akan men-stalk alias menguntit korban hingga ke rumahnya. Keunikan lainnya adalah ia selalu mengikat para korbannya dengan simpul tali “Diamond Knot”, jenis simpul yang sangat jarang digunakan, sehingga ia seringkali disebut juga dengan nickname “Diamond Knot Killer”.
Yang mengejutkan, para profiler memperkirakan bahwa sang pembunuh ini bukanlah sosok yang menakutkan seperti yang diduga masyarakat. Para ahli menduga ia bak “Dr. Jeckyll dan Mr. Hyde” dimana ketika ia tidak “kumat” menjadi pembunuh berantai, ia adalah pemuda biasa, berumur antara 26-30, memiliki kendaraan dan pekerjaan tetap, berpakaian rapi, tampak tidak berbahaya, bahkan cerdas dan memiliki fisik sempurna. Akan tetapi, sang pembunuh memiliki sifat buruk, yakni arogan, manipulatif, dan pembohong; sifat-sifat yang membuatnya tak mampu bertahan dalam hubungan serius yang lama dengan wanita.
Nama “Original” atau “asli” yang disematkan di namanya mungkin untuk membedakannya dengan Richard Ramirez, seorang pembunuh berantai asal Los Angeles yang beraksi pada 1980-an dan dijuluki “Night Stalker”. Sosok pembunuh misterius ini hingga kini tak pernah tertangkap .
5. AXEMAN
Jangan tertipu dengan julukannya. Sosok Axeman bukanlah seorang superhero, melainkan pembunuh sadis yang seakan menghabisi nyawa korbannya tanpa alasan jelas. Mungkin kiprahnya sebagai pembunuh berantai merupakan yang terunik di list ini.
Sesuai namanya, Axeman of New Orleans selalu membunuh para korbannya dengan kapak dan beraksi di kota New Orleans, Amerika Serikat antara tahun 1918-1919. Pelaku kerap mendobrak masuk dengan menjebol pintu dengan kapaknya. Namun anehnya, semua barang berharga di rumah para korbannya tetap tak terjamah, sehingga uang jelas bukan motif utama sang pelaku.
Hal teraneh yang dilakukan oleh pembunuh ini adalah mengirimkan surat kepada pihak media (mirip seperti Jack The Ripper) yang menyatakan bahwa ia sangat menyukai musik jazz (New Orleans adalah tempat kelahiran musik jazz) dan ia tak membunuh siapapun di rumah yang memutar musik jazz. Walaupun dengan semua usaha keras polisi, hingga kini identitas asli Axeman dan alasannya melakukan semua keanehan ini tetaplah tak terungkap.
TO BE CONTINUED
No comments:
Post a Comment