Friday, November 13, 2015

HELL BREAK LOOSE – PART TWO: 12 PEMBUNUH BERANTAI SADIS YANG TAK PERNAH TERTANGKAP

 

maxresdefault

Artikel ini adalah lanjutan artikel sebelumnya yang menceritakan kiprah para pembunuh berantai yang tak pernah tertangkap. Di list ini juga akan ada beberapa pembunuh berantai asal Asia, pembunuh berantai dengan modus operandi unik dan sadis, namun semuanya memiliki satu kesamaan: mereka semua tak pernah tertangkap dan mungkin masih ada di suatu tempat, menanti untuk kembali.

6. STONEMAN DAN BEERMAN

  beer-bottles

Dengan populasi yang begitu banyak, tak heran India juga menyimpan kisah pembunuh berantai yang “elusive” alias tak tertangkap. Bahkan ada dua pembunuh berantai misterius yang bisa gue masukin dalam list ini, yakni “Stoneman” dan “Beerman” yang kesemuanya memiliki modus operandi unik.

Stoneman merupakan julukan bagi pembunuh berantai yang mengincar para tunawisma dengan cara memukul kepala mereka dengan batu saat mereka tidur. Tercatat pada 1985, 12 korban ditemukan tewas dengan cara yang sama di kota Bombay, salah satu kota terpadat di India (dan dengan begitu memiliki jumlah tuna wisam terbanyak). Karena “status” para tuna wisma tersebut, para polisi tak serius menanggapi pembunuhan-pembunuhan tersebut dan baru menyadari bahwa itu adalah kasus pembunuhan berantai setelah korban keenam jatuh. Rantai pembunuhan di Bombay secara misterius terhenti pada 1988 dan secara tiba-tiba berlanjut di kota lain, yakni Calcutta.

Pada 1989, 12 korban lagi jatuh dengan modus operandi sama di kota Calcutta, hanya selama 6 bulan, menenggelamkan kota dalam kepanikan. Namun hingga kini tak pernah terungkap, apakah pembunuhan berantai di Calcutta tersebut dilakukan oleh pelaku yang sama ataukah perbuatan pembunuh copycat, sebab pelaku sebenarnya tak pernah ditemukan.

Seperti sudah kita duga, dengan industri Bollywood berkembang pesat, paling tidak sudah ada dua film yang bersetting kasus pembunuhan berantai ini (walau nggak bisa bayangin sih pembunuhnya beraksi sambil joged-joged).

Pembunuh kedua tak kalah unik; Beer man merupakan julukan bagi pembunuh berantai yang mengklaim nyawa 6 orang di Mumbai, India antara Oktober 2006 hingga Januari 2007. Namanya diambil dari ciri khas sang pembunuh, yakni selalu meninggalkan botol bir kosong di samping tubuh korbannya. Pada 2008, seoang pria bernama Ravindra Kantrole ditangkap dan diyakini sebagai sang Beer Man. Namun banyak pihak yang meragukan, sebab Ravindra hanya bisa dikaitkan dengan satu pembunuhan saja, sedangkan keenam korban lainnya mungkin dibunuh oleh Beer Man yang asli

7. RAINBOW MANIAC DAN THE DOODLER

  doodle__lazy_doodle_by_mrqueezydoodle-d63vihi

Dua pembunuh berantai ini mengabdikan diri mereka untuk menghabisi kaum gay. “Rainbow Maniac” mendapatkan namanya dari hobinya membantai hingga 13 kaum gay antara Februari 2007 hingga Agustus 2008 di Brazil. Seperti kita tahu, warna pelangi merupakan lambang gerakan LGBT. Pembunuh ini dikenal pula dengan nama “Paturis Park Killer" sesuai dengan nama tempat dimana ia kerapkali melakukan pembunuhan. Pembunuh ini tak pernah tertangkap, namun yang mengejutkan, pihak berwajib sendiri menduga bahwa sang pembunuh kemungkinan adalah salah satu dari mereka.

Sedangkan “The Doodler” atau dikenal pula dengan nama “The Black Doodler” merupakan psikopat yang diduga bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap 14 orang gay di San Francisco antara tahun 1974-1975. Namanya berasal dari kebiasaan sang pelaku untuk membuat sketsa korbannya sebelum menghabisinya. Hingga kinipun identitasnya masih diselimuti misteri.

8. ALPHABET MURDERS

  ALPHABET

Lagi-lagi pembunuhan unik; kali ini mungkin terinspirasi oleh novel “ABC’s Murders” oleh Agatha Christie, Pembunuhan Alfabet terjadi di Rochester, New York selama rentang tahun 1971-1973 dan dinamai demikian karena keunikan nama-nama korbannya: Carmen Colon, Wanda Walkowicz, dan Michelle Maenza. Get the pattern? Yup, mereka memiliki inisial nama depan dan belakang yang sama. Polisi tak pernah menemukan pelaku Alphabet Murders tersebut, hingga kemudian Amerika kembali dikejutkan dengan pembunuhan brutal serupa, kali ini terjadi di California.

Roxene Roggasch, Pamela Parsons, Tracy Tofoya, dan Carmen Colon (cewek yang berbeda dengan korban sebelumnya) ditemukan tewas secara beruntun pada 1977. Polisi akhirnya menangkap pria bernama Joseph Naso sebagai tersangka dan dijatuhi hukuman mati. DNA Naso memang terbukti berkaitan dengan pembunuhan keempat gadis itu, namun herannya, sama sekali tak bisa dihubungkan dengan pembunuhan di New York. Mungkinkah Naso hanyalah copycat killer dan pelaku pembunuhan yang sebenarnya masih berkeliaran di luar sana?

9. HWASEONG SERIAL KILLER

  hwaseong-serial-killer

Korea juga menyimpan kisah pembunuh berantai yang tak hanya brutal, namun juga dramatis. Pembunuhan beruntun terjadi di kota Hwaseong, Korea Selatan antara 1986 – 1991. Dikenal sebagai pembunuhan berantai pertama dan terbesar dalam sejarah Korea, sekitar 10 wanita ditemukan terbunuh satu demi satu pada rentang waktu tersebut. Satu-satunya petunjuk tentang pelaku pembunuhan ini adalah ia seorang pria bergolongan darah B. Kasus mengerikan yang menyentak masyarakat Korea ini telah diabadikan menjadi sebuah film sukses berjudul “Memories of Murder” pada 2003. Yang menakutkan, pada 2004, seorang mahasiswi ditemukan terbunuh dengan cara yang sama, membuat publik bertanya-tanya, apakah sang pembunuh telah kembali dari tidur panjangnya.

10. CLEVELAND TORSO MURDERER

  TORSO

Mungkin kesadisan pembunuh berantai ini hanya bisa tertandingi oleh Jack The Ripper. Pembunuh yang juga dijuluki “Mad Butcher of Kingsbury Run” merupakan pembunuh berantai yang hingga kini tak pernah teridentifikasi dan telah membantai sekitar 12 korban pada 1930-an di Cleveland, Amerika Serikat. Berbeda dengan pembunuh berantai yang lainnya di list ini, ia tak “berbaik hati” untuk meninggalkan tubuh korbannya utuh. Semua korbannya ditemukan termutilasi dengan kepala terpenggal (sebagian besar tak pernah ditemukan) sehingga hanya menyisakan torso (tubuh bagian atas) saja. Tak jarang, torso yang tersisa itupun masih dibelah dua oleh pembunuh gila tersebut. Bahkan, penyidik menemukan bukti bahwa sebelum dibunuh, korban disiksa dulu dengan bahan kimia yang ditumpahkan ke tubuhnya. Benar-benar psikopat sejati.

Potongan tubuh dari para korbannya ditemukan dalam rentang waktu 1938-1938. Kondisi yang tak utuh dari para korban (seringkali tak menyisakan kepala) serta fakta bahwa jenazah mereka ditemukan lama setelah pembunuhan terjadi (ada yang baru ditemukan setahun kemudian) membuat sebagian besar korban mustahil untuk diidentifikasi. Salah satu korban yang tak dikenali bahkan dijuluki “Lady of The Lake” karena ditemukan di dalam air. Hingga kini, diyakini bahwa jumlah korban yang sesungguhnya jauh lebih banyak, bisa mencapai 20-an.

Seorang pemimpin penyelidik bernama Elliot Ness berusaha keras menangkap sang pembunuh, namun justru diejek sang pelaku dengan menaruh potongan tubuh kedua korbannya di lokasi yang mudah terlihat dari kantornya. Hingga kini sang pembunuh tak pernah tertangkap dan uniknya, pembunuhan Black Dahlia, seorang artis cantik di Los Angeles juga dikaitkan dengan pembunuh yang sama.

11. SERVANT GIRL ANNIHILATOR

  SGAillustration-300x214

Pada 1885, kota Austin di Texas, Amerika Serikat diguncang kengerian ketika pembunuh berantai misterius beraksi, mengincar para pembantu rumah tangga, terutama wanita. Sekitar 7 pembantu wanita dan satu pria menjadi korban keganasannya. Keunikan yang menjadikan kematian mereka terkait satu sama lain adalah benda tajam yang dimasukkan ke dalam telinga mereka oleh sang pembunuh.

Pembunuh misterius ini menghilang secepat ia muncul. Uniknya, aksinya hanya berselang tiga tahun SEBELUM kasus pembunuhan yang menghantui London oleh Jack The Ripper. Setelah ia lenyap tanpa jejak, aksi pembunuhan di Whitechapel, London pun dimulai. Sehingga tak mengherankan jika para kriminolog menganggap keduanya adalah pembunuh yang sama.

12. SMILEY FACE

  smiley-face-murders 19_clip_image012

Berbeda dengan kasus-kasus di atas, pembunuh berantai ini hanyalah sebatas teori yang dikemukan dua pensiunan detektif asal New York, Kevin Gannon dan Anthony Duarte. Mereka menduga bahwa kematian sejumlah pemuda pada tahun 1990-an di wilayah Midwestern Amerika merupakan perbuatan pembunuh berantai misterius. Kematian mereka semua memiliki kesamaan, yakni berusia muda (mahasiswa), mayat mereka sama-sama dibuang di badan air (sungai, kolam, saluran air, dll), dan di dekat mereka ditemukan grafiti berbentuk smiley face. 

Jika teori kedua mantan detektif ini benar, maka kasus ini benar-benar akan mengguncang Amerika, sebab korbannya mencapai 45 orang! Namun teori mereka ditentang beberapa pihak yang mengatakan grafiti smiley face memang sesuatu yang mudah ditemukan dan bukan berarti ditinggalkan oleh seorang serial killer. Tapi kita tak bisa mengelak, tokoh pembunuh ini “too good to be true” dan mirip sosok “Red John” di serial kriminal “The Mentalist”.

Nah, itu dia 10 sosok pembunuh berantai yang tak pernah tertangkap. Identitas mereka hingga kini masih misteri. Sorry gue nggak memasukkan Zodiac Killer di sini, mungkin kalian bisa browsing sendiri (dan sudah banyak juga filmnya yang menceritakan sepak terjangnya). Nantikan yang list-list horor terbaru ala Mengaku Backpacker.

No comments:

Post a Comment