Monday, October 7, 2019

GHOST SAGA: THE NAMELESS THING IN 50 BERKELEY SQUARE




Berkeley Square merupakan nama jalan di wilayah prestise Mayfair di pusat kota London. Namun daerah yang terkenal elite itu ternyata menyimpan cerita menyeramkan. Salah satu bangunannya yang beralamat di Berkeley Square nomor 50 dikenal sebagai salah satu tempat paling berhantu di Inggris. Konon, siapapun yang berani naik ke lantai atas gedung tersebut takkan keluar hidup-hidup. Kini bangunan itu menjadi sebuah toko buku, namun tetap saja, siapapun tak diperbolehkan untuk naik ke lantai atas.

Entah apa yang menghantui lantai atas gedung 50 Berkeley Square, namun apapun itu, ia tak pernah membiarkan siapapun yang melihatnya lolos.

Dear readers, welcome to the ghost saga.


Berkeley Square adalah area residensial mewah di tengah kota London yang dirancang oleh arsitek kenamaan William Kent. Nama-nama tenar seperti Winston Churchill dan Goerge Canning, mantan perdana menteri Inggris, pernah mendiami jalan ini. Tak heran, harga real estate di sana melambung tnggi. Namun anehnya, ada satu rumah yang tak seorangpun mau membelinya. Rumah itu terkenal akan sejarah menakutkan yang membuat siapapun ogah menempatinya.

Rumah itu adalah sebuah rumah nomor 50 di Berkeley Square.

Semenjak ada ke-19, rumah itu diketahui memiliki sejarah mengerikan. Sepertinya tak ada satupun penghuni rumah itu yang tak mengalami nasib menggenaskan. Seorang gadis dilaporkan bunuh diri di loteng rumah itu. Dikabarkan, ia melemparkan dirinya dari lantai teratas rumah itu setelah diperkosa oleh pamannya. Semenjak itu arwahnya konon seringkali muncul, menakut-nakuti siapapun yang berani mendiami rumah itu. Penampakan lain meliputi kabut coklat yang aneh hingga sosok berpakaian putih.



Pada 1872, seorang pria bangsawan bernama Lord Lyttleton memutuskan untuk menginap di lantai atas rumah itu untuk membuktikan reputasi rumah berhantu itu. Pada tengah malam, ia mulai melihat “penampakan” dan kemudian menembaknya. Namun ketika pagi menjelang, ia tak menemukan apa-apa selain selongsong pelurunya di lantai. Setahun berikutnya, rumah itu hampir disita karena pemiliknya tak membayar pajak. Namun, pemerintah kotapun seakan ogah menyita rumah itu karen reputasinya yang menakutkan.

Tahun 1879, majalah “Mayfair Magazine” meliput tragedi dimana seorang pembantu yang tinggal di loteng rumah itu menjadi gila dan dibawa ke rumah sakit jiwa, namun meninggal di sana sehari kemudian. Tak hanya itu, seorang pria lain menginap di rumah itu semalam di loteng yang sama, namun menjadi sangat ketakutan hingga ia tak mampu bergerak dan berbicara.

Pada 1970-an, penghuni lainnya, mengalami nasib naas serupa. Seorang pria bernama Thomas Myers, setelah lamarannya ditolak oleh kekasihnya, memutuskan untuk mengunci dirinya di kamarnya di lantai atas dan menjadi gila, hingga akhirnya ia meninggal.
Namun selain cerita-cerita di atas itu, ada dua dokumentasi yang dianggap sebagai pengalaman paling menyeramkan di 50 Berkeley Square. Bahkan, dua penampakan itu kali ini memakan korban jiwa.



Pada 1840, seorang pemuda berusia 20 tahun bernama Sir Robert Warboys sedang mabuk-mabukan di sebuah bar di London ketika ia mendengar rumah dengan reputasi berhantu itu. Sebagai pria yang tak percaya pada takhyul, Robert kemudian menantang dirinya untuk menginap semalam di rumah itu untuk membuktikan bahwa semua cerita hantu yang ia dengar hanyalah omong kosong.

Iapun datang ke rumah itu dan sang penjaga rumah, seorang pria tua, datang menjawabnya. Tentu saja sang pria tua itu menolak permintaan Robert untuk menginap di sana karena khawatir akan keselamatannya. Namun Robert terus bersikeras, hingga akhirnya pria itu mengalah. Ia mengizinkan Robert menginap, tapi dengan dua syarat. Pertama, Robert harus membawa sebuah pistol sebagai senjata pertahanan diri. Kedua, jika ia melihat hal yang aneh, ia diminta untuk membunyikan bel yang ada di lantai atas. Robert kemudian setuju akan dua syarat itu.

Ketika waktu menunjukkan tengah malam, Robert masih menanti penampakan itu di lantai dua rumah itu.

45 menit setelah tengah malam, tiba-tiba sang penjaga rumah terbangun oleh suara bel. Namun sebelum ia sempat bangkit dari tempat tidurnya, tiba-tiba ia mendengar suara letusan senjata api. Iapun segera bergegas naik ke atas dan di sana, ia menemukan hal yang mengerikan.

Di sana, ia melihat Robert meringkuk di pojok ruangan dengan sebuah pistol yang masih berasap di sisinya. Wajahnya terlihat pucat pasi, kaku, dan ekspresinya menunjukkan rasa ketakutan yang teramat sangat. Sang penjaga rumah menoleh dan melihat sebuah peluru tertanam di dinding tepat di depan Robert. Ia berusaha menembak sesuatu, tapi apa?

Apapun yang dilihatnya malam itu, “sesuatu” itu berhasil membuat Robert ketakutan ...

Hingga mati.

Ya, sang penjaga rumah menemukan tubuh Robert sudah tak bernyawa kala itu, kaku oleh rasa takut yang mencekamnya.

Apa yang dilihat Robert hingga jantungnya berhenti karena ketakutan, mungkin kita takkan pernah tahu. Namun cerita kedua paling tidak meninggalkan saksi mata, sehingga kita memiliki petunjuk apa yang sebenarnya menghantui tempat itu.



Pada 1887, dua pelaut dari kapal HMS Penelope bernama Robert Martin dan Edward Blunden tengah pulang dari bar dan kebetulan lewat di depan 50 Berkeley Square, yang kala itu tengah kosong. Mereka berdua memutuskan beristirahat di tempat itu, namun karena lantai pertama dirasa terlalu lembap, mereka memutuskan naik ke lantaI atas. Robert merasa tak nyaman berada di lantai tersebut, namun Edward bersikeras bahwa tempat itu sempurna bagi mereka untuk beristirahat.

Namun sesuatu yang terjadi tengah malam itu mengubah segalanya.

Pada tengah malam, Edward tiba-tiba terbangun dan kemudian berusaha membangunkan rekannya. Ia mendengar suara mendekati ruangan dimana mereka berada. Suara itu seperti sesuatu yang tengah diseret di lantai. Tak hanya itu, ia melihat sesuatu yang berwarna abu-abu tengah menutupi pintu kamar itu. Edward yang melihat “sesuatu” itu tengah bergerak di tengah kegelapan malam, mencoba meraih senapan yang ada di sampingnya. Namun naas, “makhluk” itu lebih cepat dan segera mencengkeram Edward. Melihatnya, Robert menjadi ketakutan dan langsung kabur.

Ia berlari keluar dari rumah itu dan beruntung menemukan seorang polisi tengah berpatroli. Mereka kemudian kembali ke rumah itu, namun kamar yang tadi mereka diami kini kosong. Ada beberapa versi yang kini sulit untuk diklarifikasi tentang apa yang terjadi pada Edward sesudahnya. Ada laporan yang mengatakan tubuh Edward ditemukan terpotong-potong tak utuh lagi di ruang bawah tanah. Ada pula yang mengatakan bahwa Edward melompat dari lantai atas dan jatuh, tepat di atas pagar besi yang runcing hingga tubuhnya menancap di sana dan ia mati kehabisan darah.

Yang menakutkan adalah deskripsi yang diberikan Robert tentang makhluk yang menangkap temannya itu. Makhluk itu berlendir, hampir seperti gumpalan tak berbentuk, berwujud gelap seperti bayangan, dan yang lebih mengerikan lagi, ia memiliki tentakel-tentakel yang meninggalkan jejak berlendir ketika ia bergerak di lantai.

Apapun makhluk itu, yang jelas penampakannya serta tragedi beruntun yang terjadi di rumah itu cukup untuk mengukuhkan nama 50 Berkeley Square sebagai salah satu tempat paling berhantu di Inggris. Seperti telah kusebutkan di pengantar artikel ini, rumah ini kini menjadi sebuah toko buku. Maggs Brothers membelinya pada 1930-an dan sejak itu mengubahnya menjadi sebuah toko, namun hanya di lantai pertama. Hingga kini, tak ada seorangpun, termasuk para pegawai dan tamu, yang diperbolehkan naik ke lantai atas, tempat tragedi-tragedi mengerikan tersebut terjadi. Bahkan mereka tak diizinkan untuk sekedar menggunakan ruang atas yang tak terpakai itu sebagai gudang.

Hingga kini, sepertinya pemiliknya takut akan apa yang masih berkeliaran di lantai atas rumah itu. Dan semenjak lantai atas tak dinaiki lagi, tak pernah ada laporan tentang kejadian aneh nan misterius di rumah itu.

Apa sebenarnya yang terjadi di 50 Berkeley Square ini? Apakah semua tragedi yang terjadi di sana hanya kebetulan? Apakah penampakan yang dilihat pelaut itu dan korban sebelumnya merupakan halusinasi para pria yang tengah mabuk saja? Ataukah memang rumah itu dihantui entitas yang tak jelas asal-usulnya? Mungkinkah rumah itu menjadi pintu dimensi lain dimana makhluk dari alam lain bisa menyeberang?

Yang jelas, demi amannya, tak ada seorangpun yang sebaiknya mengunjungi lantai atas 50 Berkeley Square, demi keselamatan mereka sendiri.


4 comments: