Pada
Juni 2019, seorang pria India yang baru saja kembali dari Amerika
Serikat datang ke kantor polisi. Ia melapor bahwa selama 14 tahun
terakhir, keluarganya yang ia tinggal di India dihantui oleh
kematian-kematian misterius. Mulai dari ibu, ayah, kakak
laki-lakinya, pamannya, serta keponakan jauhnya dan ibunya, mengalami
kematian beruntun yang mencurigakan. Kematian-kematian tragis itu
menggentayangi keluarganya semenjak seorang wanita bernama Jolly
Joseph menikahi kakaknya dan masuk ke dalam keluarga itu.
Tak
hanya dirinya, polisi India-pun mengendus ketidakberesan dalam
kematian-kematian yang pada awalnya terlihat normal dan wajar
tersebut. Akhirnya terkuak, bak tokoh antagonis dalam serial drama
India, Jolly ternyata menjadi malaikat pencabut nyawa dalam keluarga
suaminya. Berbagai julukan pun mulai melekat ke dalam sosoknya
semenjak kasusnya terungkap ke publik; mulai dari “Cyanide Killer”
hingga sang “Black Widow”. Siapakah dia sebenarnya? Apa yang
melatarbelakangi perbuatannya?
Dear
readers, inilah Dark Case untuk kali ini.
Kalau di
Indonesia, mungkin satu-satunya yang kita takuti dari sosok ibu-ibu
adalah kalo kita ngilangin Tupperware atau pas kita naik dan motor
dan ada ibu-ibu di depan kita nyalain lampu sein kiri tapi beloknya
ke kanan. Tapi di India, justru yang heboh adalah sosok ibu-ibu
merangkap pembunuh berantai ini.
Kozhikode
adalah sebuah kota kecil yang terletak di pesisir Kerala, India.
Namun kota yang terkesan low profile dan damai ini kemudian
dikejutkan ketika pembunuhan berantai yang menggerayangi kota itu
selama lebih dari satu dasawarsa terbongkar polisi. Negara bagian
Kerala memang dikenal sebagai salah satu tempat yang makmur di India.
Dengan sebagian besar penduduknya penganut Kristen, negara bagian ini
juga dikenal dengan angka buta huruf terendah di India dan juga angka
harapan hidup tertinggi di India. Salah satu keluarga yang tinggal di
wilayah itu adalah keluarga Thomas. Keluarga yang cukup sukses ini
terdiri atas Tom Thomas dan istrinya Annamma, serta dua anaknya Roy
dan Rojo. Rojo bahkan dikenal amat sukses hingga pindah ke Amerika
Serikat.
Namun
kedamaian keluarga itu terusik ketika Roy memperkenalkan kekasihnya
pada keluarganya, seorang wanita bernama Jolly Joseph.
Awalnya,
kehadiran Jolly disambut hangat oleh keluarga Thomas. Tak hanya
cantik dan rupawan, Jolly adalah gadis yang periang dan supel. Sangat
mudah untuk bersahabat dengannya. Tak butuh waktu lama bagi Roy untuk
meminta restu orang tuanya untuk menikahinya. Jolly bahkan melahirkan
dua anak laki-laki bagi Roy, yakni Romo dan Roland setelah bergabung
dengan keluarga itu. Tentu hal itu menambah kebanggaan kedua orang
tuanya.
Namun di
luar sosok Jolly yang terlihat seperti istri yang sempurna, wanita
itu sesungguhnya menyimpan hasrat terpendam yang mengerikan. Bak
sinetron India, yang ia kejar dari keluarga itu adalah harta warisan
mereka.
Masalah
dalam rumah tangganya mulai muncul ketika bisnis Roy mulai seret,
bahkan mengalami kebangkrutan. Terpaksa Roy dan istrinya bergantung
pada kemurahan hati orang tuanya dalam hal finansial. Sayangnya,
Annamma sebagai sang ibu ternyata amat ketat dalam mengatur keuangan
dan pengeluaran keluarga Roy. Inilah yang memicu kekesalan Jolly pada
mertuanya.
Pada
tahun 2000, Jolly berniat membantu perekonomian suaminya dan meminta
izin untuk melanjutkan sekolahnya untuk meraih gelar guru supaya
dapat bekerja. Semenjak itu, Jolly kerap berangkat pagi dan pulang
malam, menurut pengakuannya, untuk mengenyam bangku kuliah. Namun
semua itu ternyata hanyalah dusta. Jolly bahkan tak pernah mendaftar
ke kampus manapun. Kemana ia pergi selama itu masihlah menjadi
misteri. Namun satu-satunya petunjuk adalah kala itu, ia mulai dekat
dengan sepupu suaminya yang bernama Matthew, yang kala itu bekerja
sebagai manajer sebuah toko emas di sebuah kota yang tak jauh dari
tempat keluarga tinggal.
Mungkin
aroma perselingkuhan ini tercium oleh Annamma, hingga ibu mertuanya
itu mulai tak mengizinkan Jolly untuk keluar rumah. Inilah yang
kemudian mendorong Jolly untuk melakukan aksi biadabnya untuk pertama
kalinya. Pada 2002, ia meracuni sup yang ia masakkan untuk mertuanya
itu dengan sianida. Namun tak ada yang mencurigai kematian Annamma,
terutama karena usianya yang sudah senja. Keluarganya pun menduga
kematiannya disebabkan oleh serangan jantung.
Setelah
kematian ibu mertuanya, Jolly pun tampil sebagai “ibu” yang baru
dan mengontrol keuangan keluarganya.
Sosok Jolly memang terlihat seperti ibu-ibu tak berdosa,
namun kenyataan berkata lain
Jolly,
yang kini bebas dari kungkungan ibu mertuanya, kembali “rajin”
keluar rumah, kali ini mengaku telah diterima sebagai dosen di
National Institute of Technology (NIT). Namun kenyataannya, lagi-lagi
ia sama sekali tak bekerja di sana. Entah apa yang ia lakukan selama
ia “kelayapan”, tak ada satupun yang tahu. Para staf NIT, saat
penyelidikan polisi, mengaku memang sering melihat Jolly, namun bukan
sebagai dosen, melainkan ia sering terlihat datang ke kantin kampus
itu untuk makan siang. Siapa yang ia temui kala itu hingga kini masih
berupa misteri. Mungkinkah itu Matthew, kekasih gelapnya?
Tahun
2008, tragedi lain mengoyak kedamaian keluarga Thomas. Sang ayah
mertuanya, yakni Tom Thomas juga meninggal. Keluarganya kembali
menduga kematiannya disebabkan oleh serangan jantung, mengingat
usianya yang lanjut. Namun kenyataannya, ia meninggal setelah
menyantap makanan yang diberikan menantunya itu. Yap, lagi-lagi Jolly
meracuni anggota keluarga itu dengan sianida. Selepas kematiannya,
terungkap bahwa surat wasiat sang mertua ternyata meninggalkan harta
kekayaan yang cukup banyak kepada Jolly. Kemungkinan besar dalam hal
ini, Jolly sengaja memalsukan surat warisan tersebut.
Mungkin
merasa cukup lihai dalam menyembunyikan aksinya, Jolly pun
“ketagihan” dan melancarkan aksi ketiganya. Pada 2011, suaminya,
Roy Thomas akhirnya meninggal setelah memakan makan malam yang
dimasakkan istrinya.
Tapi
kali ini, usia Roy yang masih tergolong muda membuat keluarganya
curiga. Paman Roy yang bernama Mathew Manjadiyil meminta diadakan
otopsi atas jenazah keponakannya. Hasil otopsi memang menyatakan Roy
meninggal karena keracunan sianida, namun tak berarti kedok Jolly
dengan gampang terbongkar. Wanita yang pandai bersilat lidah itu
mengatakan bahwa kemungkinan suaminya bunuh diri. Tak bisa dipungkiri
memang, sedari awal bisnis yang ditekuni Roy tidaklah lancar, bahkan
meninggalkan banyak hutang.
Lagi-lagi,
Jolly terbebas dari kecurigaan.
Namun
tidak bagi sang paman. Ia tetap menaruh rasa tak percaya pada Jolly
dan mulut manisnya. Mungkin inilah yang mendorong Jolly untuk
berusaha membungkamnya. Pada 2014, sang paman ditemukan tewas, kali
ini setelah meminum kopi yang disuguhkan istri mendiang keponakannya
itu. Lagi-lagi karena usianya yang telah uzur, keluarga menganggap
kematiannya sebagai hal yang wajar.
Jolly dan korban-korbannya
Jolly
yang telah menjanda kini mulai dekat dengan Shaju Zacharia, sepupu
dari Roy, mendiang suaminya. Namun demi mendekati target berikutnya
itu, ia harus menempuh cara yang teramat sadis, yakni terlebih dahulu
membunuh putri dan istrinya. Pada 2014, Alphine, putri Shaju yang
baru berusia dua tahun tewas setelah menyantap sarapan yang
dihidangkan Jolly. Lagi-lagi tak ada yang mencurigai Jolly. Kematian
Alphine dianggap karena ia tersedak, apalagi gadis cilik itu memang
punya riwayat mengidap asma.
Dua
tahun berikutnya, kini giliran ibunya, Sily, yang menjadi korban
berikutnya. Istri Shaju itu ditemukan tewas setelah meminum segelas
air (yang tentu saja sudah diracuni sianida) yang diberikan oleh
Jolly. Setahun kemudian, Jolly menikah kembali dengan Shaju. Akan
tetapi kali ini, aura kecurigaan mulai menyeruak. Pernikahan Jolly
yang begitu cepat, hanya setahun setelah kematian “saingannya”
serta harta warisan yang secara misterius diwariskan oleh mertuanya
kepada dirinya, membuat banyak pihak mulai mencium kejanggalan.
Puncaknya, Rojo, adik dari Roy, suami pertama Jolly, sengaja pulang
dari Amerika Serikat untuk menyelidiki kematian beruntun anggota
keluarganya.
Sepandai-pandainya
bangkai ditutupi, akhirnya akan tercium juga. Pepatah itu sepertinya
tepat untuk melukiskan akhir dari sepak terjang Jolly. Polisi
akhirnya berhasil membongkar semua kejahatannya berkat laporan Rojo.
Tak ada yang menduga, Jolly, seorang ibu rumah tangga yang terlihat
alim serta ramah, ternyata berprofesi sebagai pembunuh berantai yang
keji. Namun twist demi twist mulai bermunculan dalam penyelidikan
polisi. Terungkap bahwa Shaju, suaminya yang sekarang, ternyata
mengetahui, bahkan merestui rencana pembunuhan yang dilakukan Jolly
terhadap anak dan istrinya sendiri.
Membunuh
Sily, istrinya yang dinikahinya selama bertahun-tahun, mungkin tak
terlalu aneh. Mungkin saja ia diam-diam juga menaruh hati pada istri
sepupunya itu dan berniat menjadikannya istri barunya. Namun mengapa
ia tega membunuh buah hatinya sendiri? Ternyata, Jolly sendiri
menyimpan rahasia kelam. Ia pernah dua kali mengaborsi janin dalam
kandungannya dengan alasan ia tak ingin memiliki anak perempuan.
Hukum
di India melarang bagi dokter atau staf rumah sakit untuk
mengungkapkan gender janin pada orang tuanya pada saat USG. Hal itu
tentu sangat legal, bahkan tak bermasalah di Indonesia, namun lain
halnya di India. Orang tua di India lebih mengharapkan memiliki anak
laki-laki untuk meneruskan nama keluarga dan mencarikan rezeki bagi
orang tua mereka. Karena itu, keberadaan bayi perempuan biasanya tak
diharapkan dalam kultur mereka. Termasuk bagi Jolly dan Shaju,
ternyata mereka tak pernah menginginkan anak perempuan dalam keluarga
mereka.
Namun
tak hanya itu twist yang terungkap dalam penyelidikan polisi. Kalian
mungkin bertanya, darimana Jolly mendapatkan sianida untuk
melancarkan aksinya meracuni anggota keluarga suaminya? Ternyata
senyawa tersebut ia peroleh dari “rekannya”. Sang “rekan” ini
memberikan Jolly senyawa potasium sianida yang dijual bebas dalam
industri pengolahan emas. Namun siapakah “rekan” misterius Jolly
ini?
Masihkah
kalian ingat dari cerita di atas, siapa yang memiliki sebuah toko
emas?
Ya,
mungkin kalian masih ingat, ketika Jolly berbohong pada keluarganya
bahwa ia tengah menempuh kuliah untuk menjadi guru, namun
kenyataannya ia keluar untuk menemui pria lain. Rekannya ini tak lain
adalah selingkuhannya kala itu, sepupu suaminya yang bernama Matthew.
Kekuatan
apakah yang dimiliki iblis betina ini sehingga mampu menyihir tak
hanya satu, namun dua pria untuk membantunya melancarkan aksi
bejatnya? Apakah itu pesonanya yang rupawan, kekuasaan, kekayaan?
Yang jelas, kini sang janda binal ini tak mampu lagi berbuat jahat.
Kini ia telah ditangkap oleh pihak berwajib dan menanti persidangan
yang gue yakin akan menghukumnya dengan setimpal.
Namun
kini tak hanya pesona untuk memikat laki-laki yang dimiliki Jolly.
Semua ekspose tentang kasusnya yang membuatnya terkenal hingga ke
penjuru India, bahkan ke seluruh dunia, membuatnya kini memiliki satu
lagi pesona yang dulu tak pernah dimilikinya.
Ketenaran.
Ya,
kini publik amat haus akan semua informasi tentang dirinya, tentang
seorang pembunuh berantai yang menyaru menjadi ibu rumah tangga yang
tak berdosa. Kasusnya memang telah mempesona masyarakat India.
Mungkin nggak akan menunggu lama sebelum kisahnya yang sensasional
diangkat menjadi film Bollywood (mungkin dibintangi Bipasha Basu)
yang jelas akan membuat namanya semakin tertoreh dengan abadi dalam
benak rakyat India.
Merinding sumpah pas baca ini... kenapa ya ada orang sekeji dia? manusia memang aneh dan sometimes mengerikan
ReplyDeleteAda apa dengan Bipasha basu?kenapa ngga kajol?atau aishwara rai?hehehe
ReplyDeleteKan bipasha basu tuh ratu horornya india
DeleteCrazy (o_0)!!!
ReplyDeleteUdah serasa kayak baca cerho/novel dengan genere Mistery, cerita sinetron indo mah jelas kalah :v
Kebayang adegan zoom in zoom out
ReplyDeleteSfx: "Jeng jeng .."
Delete"APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAKKU MARIMAR1!1!1"
Delete