Monday, October 14, 2019

JOLLY “CYANIDE” JOSEPH: SANG IBU-IBU PSIKOPAT DARI INDIA


Pada Juni 2019, seorang pria India yang baru saja kembali dari Amerika Serikat datang ke kantor polisi. Ia melapor bahwa selama 14 tahun terakhir, keluarganya yang ia tinggal di India dihantui oleh kematian-kematian misterius. Mulai dari ibu, ayah, kakak laki-lakinya, pamannya, serta keponakan jauhnya dan ibunya, mengalami kematian beruntun yang mencurigakan. Kematian-kematian tragis itu menggentayangi keluarganya semenjak seorang wanita bernama Jolly Joseph menikahi kakaknya dan masuk ke dalam keluarga itu.

Tak hanya dirinya, polisi India-pun mengendus ketidakberesan dalam kematian-kematian yang pada awalnya terlihat normal dan wajar tersebut. Akhirnya terkuak, bak tokoh antagonis dalam serial drama India, Jolly ternyata menjadi malaikat pencabut nyawa dalam keluarga suaminya. Berbagai julukan pun mulai melekat ke dalam sosoknya semenjak kasusnya terungkap ke publik; mulai dari “Cyanide Killer” hingga sang “Black Widow”. Siapakah dia sebenarnya? Apa yang melatarbelakangi perbuatannya?

Dear readers, inilah Dark Case untuk kali ini.


Kalau di Indonesia, mungkin satu-satunya yang kita takuti dari sosok ibu-ibu adalah kalo kita ngilangin Tupperware atau pas kita naik dan motor dan ada ibu-ibu di depan kita nyalain lampu sein kiri tapi beloknya ke kanan. Tapi di India, justru yang heboh adalah sosok ibu-ibu merangkap pembunuh berantai ini.

Kozhikode adalah sebuah kota kecil yang terletak di pesisir Kerala, India. Namun kota yang terkesan low profile dan damai ini kemudian dikejutkan ketika pembunuhan berantai yang menggerayangi kota itu selama lebih dari satu dasawarsa terbongkar polisi. Negara bagian Kerala memang dikenal sebagai salah satu tempat yang makmur di India. Dengan sebagian besar penduduknya penganut Kristen, negara bagian ini juga dikenal dengan angka buta huruf terendah di India dan juga angka harapan hidup tertinggi di India. Salah satu keluarga yang tinggal di wilayah itu adalah keluarga Thomas. Keluarga yang cukup sukses ini terdiri atas Tom Thomas dan istrinya Annamma, serta dua anaknya Roy dan Rojo. Rojo bahkan dikenal amat sukses hingga pindah ke Amerika Serikat.

Namun kedamaian keluarga itu terusik ketika Roy memperkenalkan kekasihnya pada keluarganya, seorang wanita bernama Jolly Joseph.

Awalnya, kehadiran Jolly disambut hangat oleh keluarga Thomas. Tak hanya cantik dan rupawan, Jolly adalah gadis yang periang dan supel. Sangat mudah untuk bersahabat dengannya. Tak butuh waktu lama bagi Roy untuk meminta restu orang tuanya untuk menikahinya. Jolly bahkan melahirkan dua anak laki-laki bagi Roy, yakni Romo dan Roland setelah bergabung dengan keluarga itu. Tentu hal itu menambah kebanggaan kedua orang tuanya.

Namun di luar sosok Jolly yang terlihat seperti istri yang sempurna, wanita itu sesungguhnya menyimpan hasrat terpendam yang mengerikan. Bak sinetron India, yang ia kejar dari keluarga itu adalah harta warisan mereka.

Masalah dalam rumah tangganya mulai muncul ketika bisnis Roy mulai seret, bahkan mengalami kebangkrutan. Terpaksa Roy dan istrinya bergantung pada kemurahan hati orang tuanya dalam hal finansial. Sayangnya, Annamma sebagai sang ibu ternyata amat ketat dalam mengatur keuangan dan pengeluaran keluarga Roy. Inilah yang memicu kekesalan Jolly pada mertuanya.

Pada tahun 2000, Jolly berniat membantu perekonomian suaminya dan meminta izin untuk melanjutkan sekolahnya untuk meraih gelar guru supaya dapat bekerja. Semenjak itu, Jolly kerap berangkat pagi dan pulang malam, menurut pengakuannya, untuk mengenyam bangku kuliah. Namun semua itu ternyata hanyalah dusta. Jolly bahkan tak pernah mendaftar ke kampus manapun. Kemana ia pergi selama itu masihlah menjadi misteri. Namun satu-satunya petunjuk adalah kala itu, ia mulai dekat dengan sepupu suaminya yang bernama Matthew, yang kala itu bekerja sebagai manajer sebuah toko emas di sebuah kota yang tak jauh dari tempat keluarga tinggal.

Mungkin aroma perselingkuhan ini tercium oleh Annamma, hingga ibu mertuanya itu mulai tak mengizinkan Jolly untuk keluar rumah. Inilah yang kemudian mendorong Jolly untuk melakukan aksi biadabnya untuk pertama kalinya. Pada 2002, ia meracuni sup yang ia masakkan untuk mertuanya itu dengan sianida. Namun tak ada yang mencurigai kematian Annamma, terutama karena usianya yang sudah senja. Keluarganya pun menduga kematiannya disebabkan oleh serangan jantung.

Setelah kematian ibu mertuanya, Jolly pun tampil sebagai “ibu” yang baru dan mengontrol keuangan keluarganya.

Sosok Jolly memang terlihat seperti ibu-ibu tak berdosa, 
namun kenyataan berkata lain


Jolly, yang kini bebas dari kungkungan ibu mertuanya, kembali “rajin” keluar rumah, kali ini mengaku telah diterima sebagai dosen di National Institute of Technology (NIT). Namun kenyataannya, lagi-lagi ia sama sekali tak bekerja di sana. Entah apa yang ia lakukan selama ia “kelayapan”, tak ada satupun yang tahu. Para staf NIT, saat penyelidikan polisi, mengaku memang sering melihat Jolly, namun bukan sebagai dosen, melainkan ia sering terlihat datang ke kantin kampus itu untuk makan siang. Siapa yang ia temui kala itu hingga kini masih berupa misteri. Mungkinkah itu Matthew, kekasih gelapnya?

Tahun 2008, tragedi lain mengoyak kedamaian keluarga Thomas. Sang ayah mertuanya, yakni Tom Thomas juga meninggal. Keluarganya kembali menduga kematiannya disebabkan oleh serangan jantung, mengingat usianya yang lanjut. Namun kenyataannya, ia meninggal setelah menyantap makanan yang diberikan menantunya itu. Yap, lagi-lagi Jolly meracuni anggota keluarga itu dengan sianida. Selepas kematiannya, terungkap bahwa surat wasiat sang mertua ternyata meninggalkan harta kekayaan yang cukup banyak kepada Jolly. Kemungkinan besar dalam hal ini, Jolly sengaja memalsukan surat warisan tersebut.

Mungkin merasa cukup lihai dalam menyembunyikan aksinya, Jolly pun “ketagihan” dan melancarkan aksi ketiganya. Pada 2011, suaminya, Roy Thomas akhirnya meninggal setelah memakan makan malam yang dimasakkan istrinya.

Tapi kali ini, usia Roy yang masih tergolong muda membuat keluarganya curiga. Paman Roy yang bernama Mathew Manjadiyil meminta diadakan otopsi atas jenazah keponakannya. Hasil otopsi memang menyatakan Roy meninggal karena keracunan sianida, namun tak berarti kedok Jolly dengan gampang terbongkar. Wanita yang pandai bersilat lidah itu mengatakan bahwa kemungkinan suaminya bunuh diri. Tak bisa dipungkiri memang, sedari awal bisnis yang ditekuni Roy tidaklah lancar, bahkan meninggalkan banyak hutang.

Lagi-lagi, Jolly terbebas dari kecurigaan.

Namun tidak bagi sang paman. Ia tetap menaruh rasa tak percaya pada Jolly dan mulut manisnya. Mungkin inilah yang mendorong Jolly untuk berusaha membungkamnya. Pada 2014, sang paman ditemukan tewas, kali ini setelah meminum kopi yang disuguhkan istri mendiang keponakannya itu. Lagi-lagi karena usianya yang telah uzur, keluarga menganggap kematiannya sebagai hal yang wajar.

Jolly dan korban-korbannya

Jolly yang telah menjanda kini mulai dekat dengan Shaju Zacharia, sepupu dari Roy, mendiang suaminya. Namun demi mendekati target berikutnya itu, ia harus menempuh cara yang teramat sadis, yakni terlebih dahulu membunuh putri dan istrinya. Pada 2014, Alphine, putri Shaju yang baru berusia dua tahun tewas setelah menyantap sarapan yang dihidangkan Jolly. Lagi-lagi tak ada yang mencurigai Jolly. Kematian Alphine dianggap karena ia tersedak, apalagi gadis cilik itu memang punya riwayat mengidap asma.

Dua tahun berikutnya, kini giliran ibunya, Sily, yang menjadi korban berikutnya. Istri Shaju itu ditemukan tewas setelah meminum segelas air (yang tentu saja sudah diracuni sianida) yang diberikan oleh Jolly. Setahun kemudian, Jolly menikah kembali dengan Shaju. Akan tetapi kali ini, aura kecurigaan mulai menyeruak. Pernikahan Jolly yang begitu cepat, hanya setahun setelah kematian “saingannya” serta harta warisan yang secara misterius diwariskan oleh mertuanya kepada dirinya, membuat banyak pihak mulai mencium kejanggalan. Puncaknya, Rojo, adik dari Roy, suami pertama Jolly, sengaja pulang dari Amerika Serikat untuk menyelidiki kematian beruntun anggota keluarganya.

Sepandai-pandainya bangkai ditutupi, akhirnya akan tercium juga. Pepatah itu sepertinya tepat untuk melukiskan akhir dari sepak terjang Jolly. Polisi akhirnya berhasil membongkar semua kejahatannya berkat laporan Rojo. Tak ada yang menduga, Jolly, seorang ibu rumah tangga yang terlihat alim serta ramah, ternyata berprofesi sebagai pembunuh berantai yang keji. Namun twist demi twist mulai bermunculan dalam penyelidikan polisi. Terungkap bahwa Shaju, suaminya yang sekarang, ternyata mengetahui, bahkan merestui rencana pembunuhan yang dilakukan Jolly terhadap anak dan istrinya sendiri.

Membunuh Sily, istrinya yang dinikahinya selama bertahun-tahun, mungkin tak terlalu aneh. Mungkin saja ia diam-diam juga menaruh hati pada istri sepupunya itu dan berniat menjadikannya istri barunya. Namun mengapa ia tega membunuh buah hatinya sendiri? Ternyata, Jolly sendiri menyimpan rahasia kelam. Ia pernah dua kali mengaborsi janin dalam kandungannya dengan alasan ia tak ingin memiliki anak perempuan.

Hukum di India melarang bagi dokter atau staf rumah sakit untuk mengungkapkan gender janin pada orang tuanya pada saat USG. Hal itu tentu sangat legal, bahkan tak bermasalah di Indonesia, namun lain halnya di India. Orang tua di India lebih mengharapkan memiliki anak laki-laki untuk meneruskan nama keluarga dan mencarikan rezeki bagi orang tua mereka. Karena itu, keberadaan bayi perempuan biasanya tak diharapkan dalam kultur mereka. Termasuk bagi Jolly dan Shaju, ternyata mereka tak pernah menginginkan anak perempuan dalam keluarga mereka.

Namun tak hanya itu twist yang terungkap dalam penyelidikan polisi. Kalian mungkin bertanya, darimana Jolly mendapatkan sianida untuk melancarkan aksinya meracuni anggota keluarga suaminya? Ternyata senyawa tersebut ia peroleh dari “rekannya”. Sang “rekan” ini memberikan Jolly senyawa potasium sianida yang dijual bebas dalam industri pengolahan emas. Namun siapakah “rekan” misterius Jolly ini?

Masihkah kalian ingat dari cerita di atas, siapa yang memiliki sebuah toko emas?
Ya, mungkin kalian masih ingat, ketika Jolly berbohong pada keluarganya bahwa ia tengah menempuh kuliah untuk menjadi guru, namun kenyataannya ia keluar untuk menemui pria lain. Rekannya ini tak lain adalah selingkuhannya kala itu, sepupu suaminya yang bernama Matthew.

Kekuatan apakah yang dimiliki iblis betina ini sehingga mampu menyihir tak hanya satu, namun dua pria untuk membantunya melancarkan aksi bejatnya? Apakah itu pesonanya yang rupawan, kekuasaan, kekayaan? Yang jelas, kini sang janda binal ini tak mampu lagi berbuat jahat. Kini ia telah ditangkap oleh pihak berwajib dan menanti persidangan yang gue yakin akan menghukumnya dengan setimpal.

Namun kini tak hanya pesona untuk memikat laki-laki yang dimiliki Jolly. Semua ekspose tentang kasusnya yang membuatnya terkenal hingga ke penjuru India, bahkan ke seluruh dunia, membuatnya kini memiliki satu lagi pesona yang dulu tak pernah dimilikinya.

Ketenaran.

Ya, kini publik amat haus akan semua informasi tentang dirinya, tentang seorang pembunuh berantai yang menyaru menjadi ibu rumah tangga yang tak berdosa. Kasusnya memang telah mempesona masyarakat India. Mungkin nggak akan menunggu lama sebelum kisahnya yang sensasional diangkat menjadi film Bollywood (mungkin dibintangi Bipasha Basu) yang jelas akan membuat namanya semakin tertoreh dengan abadi dalam benak rakyat India.

Maybe, in the end, she wins.

Sumber artikel: India Today







7 comments:

  1. Merinding sumpah pas baca ini... kenapa ya ada orang sekeji dia? manusia memang aneh dan sometimes mengerikan

    ReplyDelete
  2. Ada apa dengan Bipasha basu?kenapa ngga kajol?atau aishwara rai?hehehe

    ReplyDelete
  3. Crazy (o_0)!!!

    Udah serasa kayak baca cerho/novel dengan genere Mistery, cerita sinetron indo mah jelas kalah :v

    ReplyDelete
  4. Kebayang adegan zoom in zoom out

    ReplyDelete