Apa
sih arti istilah “meta horror”? Apa kalian pernah mendengarnya?
“Meta horror” merupakan sebutan bagi beberapa film horor dimana
para pemerannya menyadari bahwa mereka sedang berada di dalam film
horor. Dengan kata lain, film “meta” merupakan genre film yang
menembus dinding keempat (“breaking the fourth wall”) antara
dunia film dan dunia nyata.
Apa
sih “dinding keempat” alias “fourth wall” ini? Semua pentas
di panggung memiliki tiga dinding, yakni di belakang panggung juga
sisi kanan dan kiri panggung. “Dinding keempat” dianggap berada
di antara penonton dan panggung yang memisahkan antara para aktor
(yang dianggap berada di dunianya sendiri dan “tidak sadar” akan
keberadaan penonton) dan para penonton (yang tak boleh berinteraksi
dengan para aktor agar tidak merusak jalan cerita). Nah, film yang
mendobrak dinding keempat berarti bisa “masuk” dan “bolak
balik” dari alam fiksi ke nyata.
Namun
tak hanya “breaking fourth wall” yang menjadi ciri genre ini
(kalo gitu mah “Deadpool” ama “Blue's Clues” juga bisa
masuk). Film jenis “meta” biasanya “self reference” atau tahu
bahwa film jenis ini itu ada (membingungkan ya?). Film ini biasanya
memiliki tokoh yang ahli dalam film horor dan mempergunakan
pengetahuan yang ia miliki untuk bisa survive di film horor tersebut.
Melihat genrenya, tak heran film “meta horror” kebanyakan adalah
komedi, karena sering menertawakan trope-trope dalam film horor yang
dirasa terlalu monoton dan mudah ditebak, semisal selalu ada
karakter cewek sebagai satu-satunya yang selamat (final girl) yang
biasanya masih virgin, atau karakter polisi yang biasanya mati, dan
lain-lain.
Namun
tak jarang juga “meta horror” diangkat menjadi film yang
benar-benar disturbing. Bahkan film jenis ini lebih “disturbing”
daripada horor biasa karena kisah horornya seakan “meresap” ke
dunia nyata. Kali ini akan gue berikan beberapa contoh film meta
horror, mungkin kalian pernah menyaksikannya.
1.
SCREAM
“Scream”
adalah film meta horror paling terkenal. Film besutan Wes Craven ini
memang dimaksudkan sebagai satire untuk menyindir film-film slasher
yang menurutnya terlalu generik. Di film ini ada tokoh Randy yang
sadar bahwa mereka ada di film slasher dan mempergunakan
pengetahuannya tentang film slasher untuk menyelamatkan Sidney,
karakter utama.
Sense
“meta-horror” semakin terasa ketika di kedua sekuelnya, kisah
hidup Sidney ini difilmkan menjadi “Stab” dan di sekuel keduanya,
para pemain film berinteraksi dengan tokoh-tokoh asli yang
diperankannya, termasuk dengan sang pembunuh.
2. THE CABIN IN THE WOODS
Film
yang memparodikan film horor dengan caranya sendiri memang memiliki
jalan cerita yang amat fresh dan orisinil. Sama seperti film lainnya
di list ini, film ini termasuk meta horror sebab seakan sadar bahwa
mereka berada di dalam film horor dan monster-monster dan
hantu-hantunya pun tipikal film horor banget.
3.
ZOMBIELAND
Lagi-lagi
film horror komedi, kali ini bergenre zombie, film ini memceritakan
sekelompok orang yang paham benar cara bertahan hidup di film zombie
sehingga bisa memanfaatkannya untuk bertahan hidup ketika wabah
zombie beneran muncul.
4. NEW NIGHTMARE
Sepertinya
Wes Craven emang penggila genre “meta horror”, terbukti sebelum
“Scream”, ia menggarap sekuel “Nightmare on Elm Street” ini
dengan cara berbeda. Filmnya kali ini berkisah tentang para kru dan
pemeran film “Nightmare on Elm Street” yang kemudian sadar bahwa
jalan cerita di film yang mereka buat tiba-tiba menjadi nyata. Film
ini juga melibatkan Heather Langenkamp, pemeran final girl di
franchise “Nightmare on Elm Street” untuk bermain sebagai dirinya
sendiri. Unik bukan?
5.
TUCKER AND DALE VERSUS EVIL
Lagi-lagi
bukti bahwa trope “meta horror” sangat mudah diolah menjadi genre
horor komedi, film ini menceritakan sekelompok mahasiswa yang terlalu
sering menyaksikan film-film horor sehingga menyangka dua orang
redneck yang nggak berdosa sebagai pembunuh berantai seperti
stereotip penjahat di film-film slasher yang mereka saksikan.
6.
THE FINAL GIRLS
Film
ini bercerita tentang sekelompok remaja yang masuk ke dalam sebuah
film slasher secara ajaib setelah kebakaran yang melanda teater
mereka. Di sana, mereka berinteraksi dengan para tokoh dan berusaha
menghentikan akhir tragis film itu serta menangkap sang pembunuh
berbekal ilmu yang mereka dapatkan tentang bagaimana jalan cerita
film tersebut akan berakhir.
7.
THE HUMAN CENTIPEDE II
Ternyata
staple “meta horror” juga bisa dieksploitasi sengeri mungkin
tanpa memperlihatkan sisi humornya (tragis malah iya). Di film ini,
sang tokoh antagonis menculik aktris pemeran wanita di film “Human
Centipede” yang pertama dan terinspirasi untuk membuat “manusia
kelabang” sungguhan setelah menonton film tersebut. Ngeri ya?
8.
JCVD
Mungkin
tidak bergenre horor, namun film “meta” ini amat unik. Di film
ini Jean Claude van Damme memerankan dirinya sendiri, seorang aktor
Belgia yang pulang ke kampung halamannya setelah karirnya terpuruk
(sebuah referensi bagi karir Jean Claude van Damme sendiri yang
biasanya hanya berperan di film sekelas B-movie). Namun di sana ia
terjebak dalam tindak kriminal dan harus berperan sebagai pahlawan
(seperti tokoh yang biasa ia mainkan di film) melalui martial arts
yang ia kuasai.
9.
AMYTIVILLE: THE AWAKENING
Sebuah
meta horror bisa dibuat tentang sekelompok orang yang tengah membuat
film, namun juga bisa sebaliknya, tentang seseorang yang menonton
film dan sadar mereka mungkin berada di dalamnya. Di salah satu
adegan film ini, sebuah keluarga baru saja menempati rumah legendaris
Amytiville yang berhantu dan mereka kemudian menonton film “The
Amytiville Horror” (film sungguhan yang dibesut tahun 1979) yang
menceritakan tentang rumah itu. “Self-reference” seperti ini yang
menjadi identitas kuat film “meta horror”.
10.
FUNNY GAMES
Bukti
lagi bahwa “meta horror” ternyata bisa mengesampingkan sisi
komedik bahkan bisa dimanfaatkan sebrutal mungkin, film Austria yang
kemudian diadaptasi ke versi Hollywood dengan bintang Nicole Kidman
ini bercerita tentang dua pria yang menyandera sepasang suami istri
di rumah mereka. Sang sosok antagonis beberapa kali “berbicara”
dengan audiens-nya, bahkan di endingnya jelas sekali bahwa ia memanfaatkan kesadarannya bahwa yang semua yang ia lakukan dan alami
“hanya” sebuah film demi kepentingannya sendiri. Film unik ini
emang merangkul dalam-dalam konsep “meta horror” yang mengaburkan
batas antara fiksi dan kenyataan.
Konsep "meta horror" juga amat kental di season keenam AHS ini. Film ini dibagi menjadi dua bagian, dimana bagian pertama menceritakan visualisasi dan dramatisasi dari pengalaman horor yang dialami sebuah keluarga di rumah berhantu. Kemudian di bagian kedua, para kru dan pemain film dari bagian pertama bertemu dengan tokoh-tokoh asli yang mereka perankan dan harus bertahan hidup ketika hantu-hantu dari naskah mereka ternyata benar-benar ada dan meneror mereka.
BONUS:
AMERICAN HORROR STORY: ROANOKE
Konsep "meta horror" juga amat kental di season keenam AHS ini. Film ini dibagi menjadi dua bagian, dimana bagian pertama menceritakan visualisasi dan dramatisasi dari pengalaman horor yang dialami sebuah keluarga di rumah berhantu. Kemudian di bagian kedua, para kru dan pemain film dari bagian pertama bertemu dengan tokoh-tokoh asli yang mereka perankan dan harus bertahan hidup ketika hantu-hantu dari naskah mereka ternyata benar-benar ada dan meneror mereka.
halloween kali ya yang mereka syuting di rumah bekas mike myers n ada mike myers bunuh mereka satu persatu
ReplyDeletesebenarnya ngk gitu paham...
ReplyDeletecuma setelah lihat beberapa contoh film nya baru paham~
Seed Of Chucky termasuk?
ReplyDelete