Saturday, October 12, 2019

HELP SAVE HUGO!


Hallo guys, kali ini nggak seperti biasanya, gue mau minta bantuan pada kalian untuk membantu gerakan #helpsavehugo. Awal tahun ini sebagai referensi liburan gue ke Bali, gue banyak menonton vlog-vlog tentang perjalanan ke Nusa Penida. Salah satu vlog yang gue ikuti (dan gue kagumi sepanjang perjalanan) adalah vlog dari channel We Wander Asia yang mengisahkan perjalanan seorang backpacker asal Belanda bernama Hugo Alexander. Namun kini, kondisi Hugo amatlah kritis. Ia menderita berbagai komplikasi penyakit yang membuatnya kini terbaring lemah, tanpa bantuan finansial dari pemerintah Belanda, bahkan parahnya, terhitung 1 November 2019 nanti akan diusir dari tempat tinggalnya sekarang.



“We Wander Asia” adalah channel dari pemuda millenial Hugo Alexander yang gue follow beberapa bulan sebagai salah satu referensi perjalanan gue ke Bali. Darinya (dan beberapa vlog lain), gue mengetahui tentang keindahan pulau Nusa Penida yang menjadi destinasi gue ketika akhirnya gue backpackeran ke Bali bulan Juli 2019 kemarin. Which shamely I must admit, gue sendiri sebagai warga negara Indonesia tak pernah tahu tentang Nusa Penida dan malah tahu dari vlogger-vlogger luar negeri seperti ini.

Gue pribadi menyukai video-videonya yang jujur (mengungkapkan pengalaman baik dan buruknya tanpa embel-embel atau polesan apapun) serta artistik dari segi desain. Bisa gue akui memang Hugo ini adalah seorang vlogger berbakat. Namun semenjak 2 tahun lalu, Hugo berhenti memposting tentang kisah perjalanannya (terhenti di India). Gue yang penasaran akhirnya menemukan kenyataan pahit tentang kehidupan yang dialami Hugo sekarang.

Menurut pengakuannya setahun lalu (ketika kondisinya kala itu belum terlalu parah), di perjalanannya di India ia seringkali jatuh tak sadarkan lagi. Dan yang lebih menakutkan, ia terbangun dengan kondisi tak ingat apapun tentang dimana ia berada dan bagaimana ia bisa sampai di sana. Kondisi tersebut membuatnya terbang pulang ke Belanda dimana dia mendapatkan diagnosis awal: Lyme Disease.

Lyme Disease adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Borrelia dan disebarkan oleh kutu pengisap darah. Penyakit ini mungkin masih asing di telinga kita karena memang berkembang di wilayah subtropis. Namun tak hanya itu, penyakit ini menurut pengakuan Hugo, penyakit itu pula yang mungkin menyebabkan ibunya meninggal (karena gejalanya mirip) dan kemungkinan pula penyakit tersebut diturunkan kepadanya. Penyakit itu membuatnya amat lemah. Gue sampai nggak tega menyaksikan video di channelnya yang menceritakan kehidupannya sehari sebagai penderita Lyme Disease. Perlu diingat bahwa Hugo sebatang kara di dunia ini. Kedua orang tuanya sudah meninggal dan ia adalah anak satu-satunya. Sekitar 18 bulan lalu, ia mulai dirawat oleh seorang caretaker bernama Lisa.

Hugo sempat mengadakan penggalangan dana setahun lalu untuk membantu pengobatannya. Kala itu ia dijanjikan terapi stem cell yang mungkin bisa mengembalikan kondisinya. Namun setelah setahun tanpa kabar, kali ini gue mendapat berita buruk dari akun facebook-nya. Diagnosis lengkap sudah keluar dan ternyata apa yang dideritanya Hugo selama ini tidak sesederhana Lyme Disease.


 Kiri: Hugo saat Desember 2018; kiri: Hugo saat Mei 2019

Menurut website HELP SAVE HUGO Foundation, apa yang dialami Hugo amatlah kompleks. Bahkan scan MRI khusus diperlukan Hugo untuk memastikan kondisinya, dan alat yang bisa melakukan scan semacam itu hanya bisa dilakukan di London. Dari scan tersebut diperoleh hasil bahwa Hugo menderita CCI (Cranio-Cervical Instability) dan AAI (Atlanto-Axial Instability) sebagai akibat dari Hypermobility Spectrum Disorder (HSD).

Hugo juga menderita penyakit Myalgic Enchepalomyelitis (ME), sebuah penyakit misterius yang menyerang sistem saraf otonom dan disebut pula “neuro-endocrine-immune disease” karena menyerang tiga wilayah sekaligus, yakni saraf, hormon, dan sistem kekebalan tubuh. Penyakit ME inilah yang menyebabkan pengobatannya tak dicover oleh pemerintah Belanda, karena penyakit tersebut lebih dianggap (atau distigmatisasi) sebagai penyakit psikologis. Alasannya karena 10% dari penderita penyakit ini dapat sembuh secara spontan.

Yang lebih jauh lagi (dan lebih parah), Hugo juga menderita Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome (POTS) yang menyebabkan tekanan darah dan detak jantung meningkat ketika penderitanya berpindah dari posisi tidur ke posisi tegak (baik duduk apalagi berdiri). Sederhananya, penyakit ini membuat tubuh menganggap aktivitas sesimpel duduk menjadi seperti aktivitas olahraga berat yang amat melelahkan. Hal ini lagi-lagi disebabkan karena kelainan saraf otonom.

Tak hanya itu, ME yang diderita Hugo juga ditandai dengan Post-Exertional Malaise (PEM) yang membuatnya penderita terlalu peka terhadap rangsangan sederhana, seperti cahaya yang terang, sauara (baik bel ataupun suara air membilas toilet), hingga sentuhan ringan dan suntikan jarum. Aktivitas sederhana seperti menggunakan urinal, mengunyah makanan, berbicara, bahkan berguling di atas tempat tidur menjadi pengalaman yang amat menyakitkan bagi Hugo.

Penyebabkanya adalah lemahnya aliran darah (dan secara langsung menyebabkan rendahnya aliran oksigen) ke otak. Dokter memperkirakan bahwa posisi duduk dapat mengurangi aliran darah dalam tubuh Hugo hingga 27%. Aktivitas yang lebih “berat” seperti berdiri (yang tak pernah dilakukan karena kondisi Hugo terlampau lemah) diperkirakan bisa mengurangi aliran darah hingga 30-40%.

Dan itu masih ditambah dengan diagnosis awal dokter, yakni penyakit Lyme yang masih menghantui tubuh Hugo.

Bukan itu saja kabar buruk yang diterimanya. Secara fisik Hugo sudah tak mampu melakukan apa-apa dan harus dirawat 24 jam dalam ruangan gelap tanpa stimuli luar apapun. Akan tetapi, walaupun memiliki kondisi seperti itu, Hugo yang kini tak punya pekerjaan dan sumber pendapatan lain terancam akan ditendang keluar dari apartemennya pada 1 November 2019 mendatang. Karena itu, semua donasi terhadap Hugo bersifat urgent karena kondisi tersebut. Perlu diingat bahwa Hugo sudah tak memiliki keluarga lain dan takkan memiliki tempat tinggal lain seandainya ia diusir keluar dari apartemennnya.



Oleh karena itu, gue meminta bantuan pada semua pembaca blog gue. Gue sendiri nggak bisa membantu banyak, namun gue yakin, dengan melakukannya bersama, kita bisa membawa perubahan pada hidup Hugo. Ingat, ini pemuda yang pernah mempromosikan pariwisata kita dan mengenalkan keindahan alam kita pada dunia.

Semua donasi dikelola oleh carterakernya sekarang, yakni Lisa. Cerita lebih lengkap dapat kalian baca di BLOG dan FACEBOOK. Jika kalian tertarik mendonasikan sebagian rejeki kalian, kalian bisa langsung ke halaman https://www.gofundme.com/f/teamhugo. Jika kalian tidak memiliki kartu kredit atau akun paypal, kalian bisa menyumbang dengan bantuan TEMANPAY yang memiliki jasa pembayaran menggunakan kartu kredit ke website-website yang ada di luar negeri. Jasa mereka terpercaya dan gue sendiri rutin menggunakan jasa mereka. Temanpay bisa dihubungi di 0896-3029-5036, tapi perlu kalian ingat akan ada fee 30 ribu rupiah untuk setiap pemakaian jasa mereka. Update: cara ini mungkin bisa atau tidak mungkin tergantung orangnya, gue sudah coba dan ternyata gagal, namun mungkin kalian bisa melakukannya, silakan coba saja.

Gue ingat di salah satu penggalangan dana di Gofundme, ada orang-orang yang hanya menyumbang 10 ribu rupiah saja, namun ternyata hasil yang dikoleksi ternyata mencapai ratusan juta. Itu yang akan terjadi jika kita berjuang bersama-sama. Bahkan donasi 5 euro sekalipun (sekitar 77 ribu rupiah) pun tak pernah terlalu kecil jika kita memiliki niat yang ikhlas untuk membantu sesama.

I really need your help right now. Selama 9 tahun gue ngeblog, baru kali ini gue membuat permintaan seperti ini, so you all know that this is urgent. Please share this story, gue akan coba post juga di grup facebook dan instagram.

Thanks for all your kindness.


PS: untuk informasi lebih lanjut, silakan lihat video di Facebook berikut ini.

4 comments:

  1. cuma bisa share ..
    karena posisi juga lagi stay di luar negeri dan ngk megang atm..

    ReplyDelete
  2. Ayo dong yg berduit, semoga amal ibadah diterima di sisi-Nya

    ReplyDelete
  3. Mau nyumbang tapi gw sndiri pengangguran, paling bantu share dan doa sih bang

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete