Tuesday, October 1, 2019

REVIEW FILM PART 2: FOUND FOOTAGE MOVIES




Gue selalu mengira film “Blair Witch Project” adalah film pertama yang mengeksploitasi genre found footage dan mockumentary. Namun gue salah. Film ini ternyata lebih duluan muncul. Namun sayang, mungkin karena marketingnya yang kurang mantap, pamor film ini akhirnya malah tenggelam dan kalah dengan “Blair Witch Project”.

Film “The Last Broadcast” ini merupakan film mockumentary yang cukup susah dicari. Gue saja untung-untungan mendapatkannya di Dailymotion. Film ini berkisah tentang penyelidikan seorang wartawan tentang kasus pembunuhan misterius. Para korbannya adalah kru acara TV yang sedang melakukan ekspedisi untuk mencari sang “Jersey Devil”, sosok monster dalam urban legend yang konon bersembunyi dalam hutan. Akan tetapi, semua anggota tim itu ditemukan terbunuh, kecuali satu orang, yang kemudian dituduh sebagai pembunuhnya. Kasus ini menggelitik sang wartawan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kala itu.

Proses penyelidikan sang wartawan dituangkan dalam bentuk film dokumenter, maka dari itu genrenya disebut “mockumentary”. Film ini lagi-lagi cukup misleading, sebab setelah mengikuti proses penyelidikan sang detektif yang panjang (dan kadang membosankan), endingnya ternyata justru tak terduga. Well, ini emang film lama sih, udah berumur 20 tahun, jadi jangan heran kalo ada kesan kuno dan juga sedikit boring saat menyaksikannya. Namun gue rasa plot twist di endingnya cukup membayar itu semua. Gue suka banget ama endingnya yang nggak hanya twisty, namun juga siimple tapi menimbulkan rasa hopeless.

Gue kasih skor 3,5 CD berdarah.


6. EXHIBIT A (2007)


“Exhibit A” juga selalu disebut-sebut pantas menyandang gelar salah satu film found footage terbaik. Walaupun sama sekali nggak ada sisi supranatural dalam film ini dan sinematografinya biasa-biasa saja, bahkan amat standar, namun kekuatan film ini terletak pada alur dan cerita. Film ini menceritakan kehidupan sebuah keluarga yang direkam dengan kamera VHS. Semula mereka adalah keluarga yang normal, namun perlahan-lahan mereka (terutama sang ayah) terpuruk dalam kegilaan yang berujung pada akhir yang tragis.

Tiap adegannya emang dengan efektif dan apik menggambarkan proses “kejatuhan” sang keluarga. Problem yang dihadapi keluarga ini amat simpel, namun berat. Dan yang lebih mengerikan lagi, apa yang dialami keluarga ini amat faktual dan bisa saja terjadi pada keluarga manapun. Really a “true” horror, bukan horor yang dibuat-buat seperti keluarga yang diganggu hantu atau semacamnya.

Gue memberi film ini 4 CD berdarah, walaupun jujur, gue nggak pernah menyelesaikan film ini sampai rampung karena nggak sanggup liat endingnya.


7. ONE CUT OF THE DEAD (2017)


Gue udah lama punya film ini di laptop, tapi udah setahun lebih nggak gue tonton. Alasannya karena gue sempat menonton film ini sebentar, namun adegan awal-awalnya kurang menarik perhatian gue. Untuk sebuah film zombie bergenre found footage (awalnya gue berpikiran begitu mengingat memang dengan genre itulah film ini dipasarkan), film ini terasa konyol, lambat, dan nggak masuk akal. Namun akhirnya baru-baru ini gue meneruskan untuk menyelesaikan sisanya dan hasilnya ....

Film ini adalah salah satu film terbaik yang pernah gue tonton seumur hidup gue!

Untuk sebuah film horor tentang invasi zombie, film ini emang kurang menarik, bahkan terbilang gagal. Tapi ternyata film ini sama sekali bukan film horor, melainkan film komedi. Akan ada twist di tengahnya (nggak akan gue ceritakan apa) yang pada klimaksnya akan menjelaskan apa sih yang sebenarnya di paruh pertama film ini. Hasilnya kocak banget dan dijamin akan membuat kalian ketawa sampai sakit perut.

Di awal, film ini menceritakan kru sebuah film yang tengah shooting di tengah pabrik tua. Namun di tengah-tengah syuting, mereka diserang zombie. Karena kamera saat itu masih merekam, maka sang kamerawanpun merekam seluruh kejadian yang menimpa para kru dalam satu take adegan yang panjang (hence judulnya “One Cut”)


Film ini sekali lagi bukan film horor. Kalo kalian mengharapkan sebuah film menakutkan, kalian akan kecewa berat. Tapi jika open minded sedikit dan sabar mengikuti film ini, seberapapun anehnya adegan yang akan temui, kalian akan mendapat balasan yang impas. Nggak hanya itu, banyak pelajaran moral yang bisa dipetik dari film ini, salah satunya adalah kerja sama dan selalu berjuang mencapai mimpi, seberapapun keras perjuangannya.

Gue puas banget setelah nonton film ini karena sangat original (belum pernah gue melihat film dengan genre “menyimpang” kayak gini) dan gue akan ngasi film ini 7 CD berdarah dari maksimal 5 CD berdarah, saking sukanya gue sama film Jepang ini. Kayaknya Jepang emang gudangnya sineas-sineas kreatif ya?




3 comments:

  1. One cut of the dead ya? Udah nonton agak lama, memang sih komedinya dapet tapi imho gak terlalu lucu buatku bang. Mungkin karena dari awal aku udah ngeduga ini settingan, karena kameramen nya gak pernah diserang zombie 😁

    ReplyDelete
  2. Sama, waktu awal2 nonton one cut of the dead reaksiku "ah apaan sih, kok ga jelas" kecewa juga soalnya yg rekomendasiin temenku yg penggemar film zombie banget. Baru berapa menit aku langsung tutup ga lanjut nonton. Tapi karena waktu itu penasaran apa yg bikin temenku bilang bagus, beberapa hari kemudian nonton lagi dan....aku tercengangkan(?)😂. Bagus sih konsepnya, ga nyangka perjuangannya susah banget 😅😅😅

    ReplyDelete