Friday, September 27, 2013

MAUSOLEUM O.G. KHOUW: AN AWESOME CREEPINESS

 

Photo-0972

Hari Minggu pagi dalam rangka acara jalan2 gue ke Tanah Abang, gue juga sempet jalan2 ke TPU Petamburan. TPU? Kuburan? Ngapaen? Jalan2 tuh ke mall ... jalan2 malah ke kuburan. Hehehe bukan gitu guys. Tapi kebetulan di TPU Petamburan tuh ada bangunan megah dan bersejarah bernama Mausoleum OG Khouw. Pernah denger atau masih asing di kuping kalian? Nah, makanya simak postingan gue kali ini. Seru lho jalan2 di kuburan.

TPU Petamburan ini pemakaman ketiga yang pernah gue kunjungi di Jakarta. Yang pertama adalah kuburan Belanda tua di Museum Taman Prasati (yang ada di sana cuma batu2 nisan ama patung2 malaikatnya aja, jenazahnya udah dibawa ke Belanda semua). Yang kedua adalah Ereveld Menteng di dekat apartemen Cassablanca (pemakaman untuk korban Perang Dunia II). Nah, di TPU Petamburan, gue tertarik ama mausoleum OG Khouw yang katanya pernah menjadi orang terkaya di Indonesia waktu masih zaman penjajahan Belanda. Di sana juga denger2 ada makam Yahudi juga lho.

Gimana caranya kesana? Gampang kok. Dari deket Stasiun Tanah Abang (di tanjakan KS Tubun, pas depan Museum Tekstil) tinggal nyegat angkot putih nomor 09. Kita bisa turun di depan TPU Petamburan. Pas di dalam angkot, gue sempet ditanya ama sopir angkotnya, “Mau ke TPU nomer berapa mas?”

Jawabku bingung, “Emang ada berapa Pak?”

“Ada lima tuh.”

Aku tambah bingung, soalnya gue nggak ada info soal itu. Gue jawab aja TPU yang ada makam2 tuanya. Terus ama bapaknya gue dianter ke TPU-nya (nggak tau nomer berapa, tapi deket Gereja Salvator). Begitu masuk sih biasa2 aja, tapi begitu liat mausoleumnya, langsung deh terperangah ....

Photo-1008

Gile, megah banget bangunannya. Tau kan mausoleum itu artinya makam yang megah. Contoh mausoleum paling terkenal di dunia adalah Taj Mahal. Mausoleum OG Khouw ini jelas nggak segede Taj Mahal, tapi gue nggak mengira ukurannya bakal sebesar ini.

Oya yang unik, di keempat penjuru makam ini terdapat empat patung yang menggambarkan empat fase kehidupan manusia. Fase pertama adalah fase juvenile alias kanak2.

Photo-0970

Fase kedua adolescence alias remaja.

Photo-0973

Fase ketiga adult alias dewasa.

Photo-1013

Fase keempat, elderly alias manula dong.

Photo-1007

Di bawah kubah juga terdapat patung malaikat yang cantik banget. Tapi ukiran sayapnya itu yang kayak real banget, hebat pematungnya.

Photo-0990

Photo-1003

Uniknya lagi, di bawah mausoleum terdapat anak tangga yang menuju ke bunker (basement). Sayang bunkernya terkunci dan gue cuma bisa ngintip dari balik jeruji. Hiiiy...dalemnya lumayan creepy dan ngingetin gue ama penjara bawah tanah yang ada di Museum Fatahillah.

Photo-0993

Ini bagian dalamnya #creepy#

Photo-0998

Setelah puas mengagumi Mausoleum OG Khouw, gue memutuskan untuk mencari makam Yahudi. Namun yang pertama gue temuin nggak jauh dari mausoleum justru makam Jepang. Makamnya kecil dan cuma ada nisan yang tegak ke atas. Tentu ini karena yang dikubur hanyalah abu jenazahnya.

Photo-1044

Di situ juga ada kuil kecil tempat menyimpan abu para tentara Jepang. Ngeliatnya kayak kita nggak berada di Indonesia, tapi berasa kita lagi di Jepang, ya nggak?

Photo-1016

Pas muter2 gue juga nemuin makam bergaya art deco ini. Unik banget. Kayaknya bentuk2 makam yang ada di sini mengikuti perkembangan zaman.

Photo-1048    Photo-1028

Oya, areal pemakaman ini dikhususkan buat pemeluk agama Kristen, makanya jangan heran banyak salib dan nisan2 bertuliskan aksara Cina di sini. Pas berkunjung, gue juga ngeliat keluarga keturunan Chinese sedang berziarah ke makam leluhur mereka dengan cara membungkukkan badan 3 kali kayak di film2. Hmmm...kepercayaan boleh berbeda-beda ya, tapi tetep harus dihormati, setuju?

Setelah muter2 nggak jelas dengan mengandalkan gambar yang kuperoleh dari internet, akhirnya gue nemuin juga makam Yahudi yang gue cari2. Sebenarnya lokasinya gampang banget ditemukan. Liat aja di sebelah kiri mausoleum, ada lembah yang menjorok ke bawah dengan latar belakang pemandangan gedung2 bertingkat (ada gedung BNI juga keliatan). Cari aja salib yang tinggiiiiiii banget. Nah, makam Yahudi tuh ada di bawah salib itu. Bentuknya seperti prisma batu (katanya sih mirip sarkofagus atau peti mati dari batu). Gue lihat ada tiga sarkofagus yang berjejer dan ada satu lagi makam Yahudi yang punya nisan berbentuk biasa. Ciri khasnya tentu terdapat lambang bintang Daud (David’s star, kayak nama gue).

Photo-1037

Pas gue foto, kontras banget. Di belakang makam Yahudi ada salib Kristen. Terus di belakangnya lagi terlihat kubah masjid. Pas banget ya letaknya.

Photo-1036

Nah, itulah guys sekilas jalan2 gue ke TPU Petamburan. Jangan takut2 maen ke kuburan #asal jangan jam 12 malam aja# soalnya siapa tahu kita bisa belajar sejarah bangsa kita dari sana. Oke? Destinasi berikutnya adalah makam Bung Hatta di TPU Tanah Kusir.

3 comments:

  1. Bukan abu tentara jepang (Jangan sok tahu, sok pintar)tapi abu orang warga negara jepang yang mati di Batavia (jaman Belanda tahun 1800an ) lalu Jakarta yang pihak keluarga agak repot(mungkin biaya mahal) membawa jenazah pulang ke Jepang , jadi dikremasikan dan disimpan di dalam rumah abu jepang. Setiap tahun 2 kali diadakan upacara sembahyang yaitu Maret dan September oleh penyelenggara Jakarta Japan Club yang merawat, membiayai keberadaan rumah abu Jepang ini di TPU Petamburan.

    ReplyDelete